Koleksi arieArie KoleksiPhotobucket
Selamat Tinggal..... Kenangan yang terindah.....kini hanyalah hayalan belaka.......
SELAMAT DATANG DI BLOG ARIE FIRMANSYAH

Rabu, 27 Februari 2008

Ayat Ayat Cinta

Novel Pembangun Jiwa





Karya

Habiburrahman El Shirazi

Alumnus Universitas Al Azhar, Cairo

dapat kan di alamat ini
klik di sini terima kasih....

read more

Rabu, 20 Februari 2008

Zikir Sebagai Pembina Kesejahteraan Jiwa

Arti zikir.
Secara kata zikir berasal dari bahasa Arab yang artinya “mengingat” atau menyadari. Dalam
Al-Quran yang mulia, kata-kata zikir itu banyak sekali dijumpai.

Menurutperhitungan Nazwar Syamsu dalam bukunya Kamus Al-Quran, kata zikir itu ada 58. Perhitungan tersebut tidak termasuk lafal zakkara, zakkara, zakkir. Karena pentinganya arti zikir
Karena pentinganya arti zikir dalam kehidupan manusia kata-kata tersebut sering disebut didalam Al-Quran.
Diantara lafal zikru yang ada dalam Al-Quran itu ialah yang tercantum dalam surat Ar Ra’d ayat dua puluh delapan : Alladziina aamaanu watath mainnu quluubuhum bidzikrillahi, alaa bidzikrillahi tath mainnul qullub.
Artinya : “orang yang beriman kepada Allah dan hati m ereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram”.
Apakah yang dimaksud dengan “mengingat atau menyadari” itu?
Menurut ilmu jiwa, mengingat atau menyadari adalah pekerjaan jiwa yang berhubungan dengan tingkah laku manusia sehari-hari. Pertanyaan yang timbul sekarang adalah manakah ingatan dan kesadaran itu timbul?
Menurut Prof. Dr.Muller Freinfels, ingatan dan kesadaran itu timbul disebabkan oleh pacuan yang datang dari luar, namun bisa juga timbul dari dalam pikiran (jiwa) sebagai hasil suatu reproduksi terhadap pengalaman pancaindera. Dari hasil dari reproduksi muncullah tanggapan. Tanggapan yang satu bergabung dengan yang lain menghasilkan suatu susunan ingatan dan kesadaran. Jadi yang dimaksud dengan kata zikir disini ialah ingatan kembali kepada Tuhan sebagai hasil dari pengalaman yang dicapai oleh panca indera kita.
Kata-kata zikir yang kita dengar sehari-hari dapat berarti “do’a”atau pengaharapan, tahmid, syukur dan pengagungan serta sanjungan kepada Allah SWT.
Pengertian ini diambil dari praktek sholat, seperti kita ketahui, setiap orang sehabis sholat mereka disunahkan berzikir. Zikir seusai sholat ini sepanjang ajaran Rasulullah adalahmembaca tasbih, tahmid, takbir masing-masing-masing-masing tiga puluh tiga kali. Disamping itu juga dibaca istighfar, tahlil dan do’a-do’a.

Perlu kita bedakan zikir dengan takafur.

Zikir lebih menonjolkan segi aesthetica atau rasa keindahan dalam hal ini adalah hubbul jamal (cinta kepada Zat Yang Maha Indah) atau Allah SWT. Sedang tafakur adalah penonjolan terhadap penggunaan daya pikir untuk membaca gejala-gejala alam yang diciptakan Allah.

Bagi orang yang beriman kedua-duanya harus dilaksanakan secara serempak. Sebagaimana firman Allah :
Alladzina yadz kurunallaha qiyamam wa qu’uudaw wa’alla junuubuhim wayatafakkaruuna fi khalqis samawati wal ardil. Rabbana maa kholaqta haadzaa baathilaa. Subhaanaka faqinaa’adzaaban naar.

Artinya : órang-orang yang mengingat Allah sambil berdiridanduduk dan dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi”. Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha suciEngkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka”. (Al-Qur’an, Surat Ali Imran: 191).

Dari ayat ini dapat kita ambil kesimpulan, bahwa zikir itu adalah mengingat Allah. Arti mengingat disini tentu saja tidak mengingat suatu peristiwa, akan tetepi mengingat dengan keyakinan akan kebenran Tuhan dengan segala sifat-Nya.
Sayid Syahid Hasan Al Banaa pernah mengungkapannya secara tegas: “Semua apa saja yang mendekatkan diri kepada Tuhan dan semua ingatan yang menjadikan diri kita dekat kepada Tuhan adalah zikir”.

read more

Jumat, 15 Februari 2008

SEJARAH SINGKAT HABAIB (ALAWIYIN) DI INDONESIA

SEJARAH SINGKAT TENTANG PERANAN ALAWIYIN DI INDONESIA
KEPADAMU KU TITIPKAN AL-QUR’AN DAN KETURUNANKU….
(Al-Hadith Rasullah s.a.w. Dirawikan oleh Imam Ahmad Ibn Hambal)

(Al-Hadith Rasullah s.a.w. Dirawikan oleh Imam Ahmad Ibn Hambal)

A. PENDAHULUAN
Pada zaman kekhalifahan Bani Abbas (750-1258 M) berkembanglah ilmu pengetahuan tentang Islam yang bercabang-cabang disamping kenyataan itu penghidupan lapisan atas menyimpang dari ajaran agama Islam. Dibentuknya dynasti Bani Abbas yang turun-temurun mewariskan kekhalifahan. Istilah “muslim bila kaif” telah menjadi lazim
Hidupnya keturunan Sayidatina Fatmah Al-Zahra dicurigai, tiada bebas dan senantiasa terancam, ini oleh karena pengaruhnya anak cucu dari Al-Hasan dan Al-Huseyn r.a. atas rakyat sangat besar dan diseganinya. Keinginan kebanyakan orang Muslim adalah seorang keturunan Nabi yang seharusnya memegang kekhalifahan. Banyak yang dipenjarakan dan dibunuhnya oleh karenanya banyak pula yang pindah dan menjalankan diri dan pusat Bani Abbas di Bahdad,

AHMAD BIN ISA r.a.
Dalam keadaan sebagai diuraikan di atas, yang pasti akan dikutuk Allah s.w.t. dan dengan hendak memelihara keturunannya dari kesesatan, mengulangilah AHMAD BIN ISA BIN MUHAMMAD BIN ALI BIN JA’FAR BIN MUHAMMAD BIN ALI BIN AL-HUSEYN r.a. duanya sayidina Ibrahim a.s. yang tersurat dalam Al-Qur’an surat 14 ayat 37 dan dipilihnya Hadramaut yang bertetanaman, untuk menetap dan berhijrahlah beliau dari Basrah ke Hadramaut, dimana beliau wafat di Hasisah pada tahun 345 H.

ALWI BIN UBAIDILLAH….ALAWIYIN
Keturunan dari AHMAD BIN ISA tadi yang menetap di Hadramaut dinamakan ALAWIYIN ini dari nama cucunya AL-WI BIN UBAIDILLAH BIN AHMAD BIN ISA yang dimakamkan di Sumul.
Keturunan sayidina Al-Hasan dan Al-Huseyn r.a. disebut juga ALAWIYIN dari sayidina Ali bin Abi-Talib k,w, Keluarga Al-Anqawi, Al-Musa-Alkazimi, Al-Qadiri dan Al-Qudsi yang terdapat sedikit di Indonesia adalah Alawiyin, tapi bukan dari Alwi bin Ubaidillah.

MUHAMMAD AL-FAQIH AL-MUQADDAM
Luput dari serbuan Hulaku, saudara maharaja Cina, yang mentamatkan kekhalifahan Bani Abbas (1257 M), yang memang telah dikhawatirkan oleh AHMAD BIN ISA akan kutukan Allah s.w.t, maka di Hadramaut Alawiyin menghadapi kenyataan berlakunya undang-undang kesukuan yang bertentangan dengan ajaran Islam, dan kenyataan bahwa penduduk Hadramaut adalah Abadhiyun yang sangat membenci sayidina Ali bin Abi-Talib r.a. Ini ternyata pula hingga kini dari istilah-istilah dalam loghat orang Hadramaut. Dalam menjalankan “tugas suci”, ialah pusaka yang diwariskannya, banyak dari pada suku Alawiyin tiada segan mendiami di lembah yang tandus. Tugas suci itu terdiri dari mengadakan tabligh-tabligh, perpustakaan-perpustakaan, pesantren-pesantren (rubat) dan masjid-masjid.

Alawiyin yang semuala bermazhab “Ahli-Bait” mulai memperoleh sukses dalam menghadapi Abadhiyun itu setelah Muhammad Al-Faqih Al-Muqaddam BIN ALI BIN MUHAMMAD BIN ALI BIN ALWI BIN MUHAMMAD BIN ALWI BIN UBAIDILLAH melaksanakan suatu kompromis dengan memilih mazhab Muhammad bin Idris Al-Syafi-I Al-Quraisyi, ialah yang kemudian disebut mazhab Sayfi-I, Muhammad Al-Faqih Al-Muqaddam ini wafat di Tarim pada tahun 653 H.

TUGAS SUCI (ISLAMISASI)
Alawiyin dalam menyebarkan agama Islam menyeberang ke Afrika Timur, India, Malaysia, Thailand (Siam), Indonesia Tiongkok (Cina), Filipina, dsb.

b. ALAWIYIN DI INDONESIA SEBELUM DIJAJAH BELANDA
Sebelumnya orang Barat datang, maka berkembanglah agama Islam dengan baik sekali dan terbentuklah kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia. Runtuhnya Kerajaan Islam di semenanjung Iberia dalam abad ke VI M. dengan jatuhnya Al-Andalus (1492 M), mengakibatkan pengerjaan bangsa Spanyol terhadap Muslimin, pengejaran mana diberkati Paus Roma. Jika kehendak orang Spanyol menyeranikan, maka kehendak orang Portugis ialah berniaga dengan orang Muslim di Indonesia, dan oleh karena ini orang Portugis ialah memperoleh sukses. Sebab peperangan di Europa antara Spanyol sepihak dengan masing-masing Belanda dan Inggris, maka kedua bangsa ini turut juga datang ke Indonesia ditentang oleh kaum Muslimin di tanah air kita.

c. ALAWAYIN DI INDONESIA DI MASA JAJAHAN BELANDA
Dengan perlabagi tipu muslihat dan fitnah akhirnya Belanda disokong oleh negara-negara Barat lain, dapat menguasai Indonesia dan ekonomi Belanda mulai berkembang pesat sesudahnya dapat dipergunakan kapal uap. Alawiyin dari pada awalnya jajahan Belanda mulai merasakan rupa-rupa kesulitan, oleh karena Belanda melihat bahwa Alawiyin-lah yang dalam segala lapangan menjadi pelopornya, baik di medan perang maupun dalam bidang pengangkutan barang-barang lewat lautan atau bidang kebudayaan (agama).

Dilarangnya Alawiyin menetap di pedalaman pulau Jawa, dilarangnya berkeluarga dengan anggota istana (yang memang keturunan Alawiyin), hingga yang tiada mampu pindah ke perkampungan tertentu di bandar-bandar di tepi laut, atau karena sebab lain, mengambil nama keluarga Jawa agar dianggapnya orang Jawa asli, pribumi. Oleh karenanya pindahanya Alawiyin dari pedalaman ke bandar-bandar di pinggir laut, maka pula pusat ke-Islaman pindah ke utara seperti Semarang, Surabaya, Jakarta, dst. Yang tidak dapat berpindah dari pedalaman menetap di perkampungan-perkampungan yang disebut “kaum” Suku-suku Alawiyin yang telah anak-beranak dan tiada mampu pindah ke kota-kota besar dan mengambil nama ningrat Jawa, ialah banyak dari pada Al-Basyiban, Al-Baabud, Al-Binyahya, Al-Aydrus, Al-Fad’aq dan lain-lain lagi. Dalam keadaan yang demikian itu, Belanda baru mulai berusaha menyeranikan Jawa Tengah, dimana Islam tiada dapat berkembang oleh karena peperangan-peperangan melawan Belanda dan berhasilnya aneka fitnah yang Belanda ciptakan antara penguasa-penguasa pribumi sendiri.

Anak Muslim tiada boleh bersekolah, sedangkan anak Kristen dapat pendidikan dan pelajaran modern. Kemudian di-izinkan bersekolah Belanda anak-anak orang yang berpangkat pada pemerintah jajahan, dan diharuskan mereka tinggal (yakni in de kost) pada pejabat Belanda. Katanya agar, dapat lancar berbicara bahasa Belanda dan mengikuti pelajaran-pelajaran yang diberi dalam bahasa itu; sebetulnya untuk menjadikan kanak-kanak itu berfikir dan hidup secara orang Belanda, dan untuk mengasingkan mereka dari bangsawan sendiri, dari adat-istiadat dan agamanya. Anak rakyat biasa, awam, mengaji, baik pada madrasah-madrasah Alawiyin atau pesantren-pesantren.

Hubungan Alawiyin dengan para kiyahi erat sekali. Untuk melumpuhkan berkembangnya agama islam di antara anak-anak rakyat jelata, Belanda mengadakan sekolah-sekolah Hollands Inlandse School (H.I.S) dengan syarat bahwa murid tiada boleh bersaring dan berkopya-pici, harus mengenakan celana pendek sampai atas lutut, pakaian mana bukan kebiasaan orang yang mendirikan salat. Jangan sampai kanak-kanak dapat membaca Al-Qur’an dan kitab-kitab agama Islam yang tertulis dengan huruf Arab, Belnda mengajar dengan sungguh menulis dengan huruf lain, dan mengadakan buku-buku yang menarik, dalam huruf ini, untuk maksud mana dibentuknya Balai Perpustakaan. Banyak buku-buku yang dikarang oleh pendeta dan padri indolog dan orientalis, mengandung racun bagi anak murid yang pengetahuannya tentang Islam dan tarikhnya masih sangat Dangkal.

Alawiyin menolak tawaran Belanda untuk membangun Hollands-Arabise School (H.A.S, dan menolak pula subsidi dari pemerintah jajahan bagi madrasah-madrasahnya, karena curiga dan takut dri tipu muslihat dan pengaruh Belanda yang berniat merusak agama Islam. Alawiyin tiada dibolehkan menidirkan cabang-cabang mandrasah di kota-kota besar dengan nama yang sama, oleh karena itu nama-nama madrasah yang sama skala pendidikannya, berlainan namanya. Para guru dari negara Islam didatangkan untuk mengajar di madrasah-madrasah, dan kanak-kanak yang berbakat dikirim lanjutkan pelajarannya ke Hadramaut, Hejaz, Istanbul, Kairo dan lain-lain.

Disamping perguruan, Alawiyin aktif juga di lapangan politik hingga beberapa orang ditangkap dan dipenjarakan. Melawan Belanda antara mana di Aceh, dan sesudah Aceh ditaklukannya, Muslimin hendak mengadakan pemberontakan disana dengan mengibarkan bendera Khalifah Muslimin. Alawiyin hendak menerbitkan pemberontakan di Singapura di kalangan tertentu Muslimin India yang Inggeris hendak berangkatkan untuk berperang di iraq (Perang Dunia I). Perlu juga diketahui bahwa Alawiyin senantiasa berhubungan dengan Muslimin di luar negeri, orang-orang yang terkemuka dan berpengaruh, teristimewa dengan Padisyah, Khalifatul Muslimin, di Istanbul, yang atas aduan Alawiyin pernah mengirim utusan rahasia untuk menyelidiki keadaan-keadaan Muslimin di Indonesia.

d. ALAWIYIN DI INDONESIA DI MASA PENDUDUKAN MILITER JEPANG
Pendudukan militer Jepang menindas dan mematikan segala kegiatan Alawiyin, terutama dalam bidang politik, peguruan tabligh, pemeliharaan orang miskin dan anak yatim. Perpustakaan yang tidak dapat dinilai harganya di-angkat Jepang, entah kemana. Semua kibat ada capnya dari Al-Rabitah Al-alawiyah yang berpengurus-besar hingga kini di Jalan Mas Mansyur (dahulu jalan Karet) No. 17 Jakarta Pusat (II/24).

e. ALAWIYIN DI INDONESIA SETELAH MERDEKA
Pemuda Alawiyin turut giat melawan Inggeris dan Belanda (Nica), bergerilya di pegunungan. SEMUA PEMUDA ALAWIYIN ADALAH WARGANEGARA INDONESIA dan masuk berbagai partai Islam. Dalam lapangan ekonomi mereka sangat lemah hingga kini belum dapat merebut kembali kedudukannya seperti sebelumnya pecah perang dunia ke-dua dengan lain kata, jika Alawiyin sebelumnya Perang Dunia ke II dapat membentuk badan-badan sosial seperti gedung-gedung madrasah, rumah yatim piatu, masjid-masjid dan membayar guru-guru yang cakap, maka sekarang ini dengan susah payah mereka membiayai pemeliharaannya dan tidak dapat lagi memberi tenaga guru-guru sepandai dan seacakap yang dahulu, meskipun kesempatan kiniadalah lebih baik dari dan pertolongan pemerintah ala qadarnya. Kegiatan yang tersebar sampai di pelosok-pelosok kepualauan Indonesia.

Alawiyin yang lebih dikenal dengan sebutan sayid, habib, ayib dan sebagainya tetap dicinta dimana-mana dan memegang peranan rohani yang tidak dapat dibuat-buat sebagaimana juga di negara islam lain. Kebiasaan dan tradisi Alawiyin di-ikuti dalam Perayaan maulid Nabi, haul, nikah, upacara-upacara kematian dan sebagainya.

Suku-suku Alawiyin di Indonesia yang berjumlah kurang lebih 50.000 orang; ada banyak yang besar, antara mana Al-Saggaf, Al-Attas, Al-Syihab, Al-Habasyi, Al-Aydrus, Al-Kaf, Al-Jufri, Al-Haddad dan semua keturunan asal-usul ini dicatat dan dipelihara pada Al-Maktab Al-Da-imi yaitu kantor tetap untuk statistik dan pemeliharaan nasab sadatul-alawiyin yang berpusat di gedung “Darul Aitam” jalan K.H. Mas Mansyur (dahulu jalan Karet) No. 47, Jakarta Pusat (II/24)

read more

Kamis, 14 Februari 2008

PESAN RASULLULAH SAW

Rasulullah S.A.W. Bersabda, “Seorang wanita yang membuka auratnya atau bahkan mengenakan pakaian yang ketat, tidak akan mencium wanginya surga
selama lebih dari 500 tahun Rasulullah S.A.W. Bersabda,

Debu yang melekat pada diri seorang pria ketika keluar di jalan Allah, tidak hanya api, tapi asap neraka diharamkan untuk seluruh bahagian tubuhnya.” Rasulullah S.A.W. Bersabda, “Aku hanya mengutuk 3 jenis manusia” 1. Orang yang tidak menjaga orang tua mereka ketika tua 2. Orang yang tidak mengambil hikmah dari bulan ramadhan yang diberkati 3. Orang yang tidak mengucapkan, 'Salallahu -Alayhay- Wa-Aalahay Wasallam' ketika namaku disebutkan.“ Rasulullah S.A.W Bersabda, “Orang yang cerdas adalah orang yang selalu memikirkan dan mempersiapkan kematian “Lucu nya.. Betapa mudahnya orang mengabaikan
Allah... Dan mereka kehairanan mengapa dunia menjadi hancur “Lucu nya.. Kita percaya apa yang tertulis di akhbar.. tapi mempertanyakan yang tertulis di dalam alqur’an” “Lucu nya... bagaimana setiap orang ingin masuk syurga yang disediakan, mereka tidak mempercayai, berfikir, berkata, atau melakukan apapun yang tercantum di qur’an” “Lucu nya bagaimana orang boleh berkata ‘Aku percaya Kepada Allah’..tapi masih mengikuti syaitan (Siapa,yang juga ‘mempercayai’ Allah) “Lucu nya..
Kita boleh mengirim ribuan ‘gurauan’ melalui e-mail dan mereka menyebar seperti api.. Tapi
ketika kamu mulai mengirim pesanan tentang Allah, orang – orang berfikir 2 kali untuk menghantarnya “Lucu nya, bagaimana orang begitu berbondong – bondong setiap hari jum’at mengingati Allah...tapi menjadi muslim yang tak terlihat di hari minggunya” “Lucu nya..bagaimana ketika anda meneruskan pesanan ini, anda tidak akan mengirim kepada beberapa orang yang ada di dalam daftar alamatmu karena kau tidak begitu yakin apa agama mereka, atau apa yang mereka akan fikirkan tentang anda atas kiriman kamu kepada mereka “Lucu nya bagaimana kita lebih khuatir apa yang orang fikirkan tentang kita...daripada apa yang Allah fikirkan tentang kita” “Anda akan memberi pesanan ini dengan orang yang anda sayangi atau tidak ? Dengan Menyebut Nama Allah yang Maha Pemurah, yang Maha Pengasih dan Maha Pengampun ALLAHU AKBAR Allah Maha Besar Selama 60 saat kedepan, hentikan apapun yang kamu kerjakan, dan ambil kesempatan ini.(hanya memerlukan 1 minit) yang harus anda lakukan adalah sebagai beriku:
panjatkan doa untuk seluruh kaum muslim yang mengirimkan anda pesanan ini. Lalu, kirim pesanan ini kepada teman2 muslim yang kamu ketahui Dalam sekejap, banyak orang muslim yang akan berdoa untuk anda dan anda akan menambah banyak muslim yang akan berdoa untuk sesama muslim. Lalu, berhenti dan fikirkan dan muliakan kekuatan Allah pada hidupmu, untuk melakukan apa yang dikehendaki oleh-Nya Allah berfirman, “jika kamu malu terhadapku, aku akan malu terhadapmu” Jika anda tidak malu, kirim pesanan ini kepada muslim2 yang lainnya.

read more

Selasa, 12 Februari 2008













Selamat Datang



di blog arie mempawah







read more

Jumat, 01 Februari 2008


read more


arie koleksi