Koleksi arieArie KoleksiPhotobucket
Selamat Tinggal..... Kenangan yang terindah.....kini hanyalah hayalan belaka.......
SELAMAT DATANG DI BLOG ARIE FIRMANSYAH

Rabu, 20 Februari 2008

Zikir Sebagai Pembina Kesejahteraan Jiwa

Arti zikir.
Secara kata zikir berasal dari bahasa Arab yang artinya “mengingat” atau menyadari. Dalam
Al-Quran yang mulia, kata-kata zikir itu banyak sekali dijumpai.

Menurutperhitungan Nazwar Syamsu dalam bukunya Kamus Al-Quran, kata zikir itu ada 58. Perhitungan tersebut tidak termasuk lafal zakkara, zakkara, zakkir. Karena pentinganya arti zikir
Karena pentinganya arti zikir dalam kehidupan manusia kata-kata tersebut sering disebut didalam Al-Quran.
Diantara lafal zikru yang ada dalam Al-Quran itu ialah yang tercantum dalam surat Ar Ra’d ayat dua puluh delapan : Alladziina aamaanu watath mainnu quluubuhum bidzikrillahi, alaa bidzikrillahi tath mainnul qullub.
Artinya : “orang yang beriman kepada Allah dan hati m ereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram”.
Apakah yang dimaksud dengan “mengingat atau menyadari” itu?
Menurut ilmu jiwa, mengingat atau menyadari adalah pekerjaan jiwa yang berhubungan dengan tingkah laku manusia sehari-hari. Pertanyaan yang timbul sekarang adalah manakah ingatan dan kesadaran itu timbul?
Menurut Prof. Dr.Muller Freinfels, ingatan dan kesadaran itu timbul disebabkan oleh pacuan yang datang dari luar, namun bisa juga timbul dari dalam pikiran (jiwa) sebagai hasil suatu reproduksi terhadap pengalaman pancaindera. Dari hasil dari reproduksi muncullah tanggapan. Tanggapan yang satu bergabung dengan yang lain menghasilkan suatu susunan ingatan dan kesadaran. Jadi yang dimaksud dengan kata zikir disini ialah ingatan kembali kepada Tuhan sebagai hasil dari pengalaman yang dicapai oleh panca indera kita.
Kata-kata zikir yang kita dengar sehari-hari dapat berarti “do’a”atau pengaharapan, tahmid, syukur dan pengagungan serta sanjungan kepada Allah SWT.
Pengertian ini diambil dari praktek sholat, seperti kita ketahui, setiap orang sehabis sholat mereka disunahkan berzikir. Zikir seusai sholat ini sepanjang ajaran Rasulullah adalahmembaca tasbih, tahmid, takbir masing-masing-masing-masing tiga puluh tiga kali. Disamping itu juga dibaca istighfar, tahlil dan do’a-do’a.

Perlu kita bedakan zikir dengan takafur.

Zikir lebih menonjolkan segi aesthetica atau rasa keindahan dalam hal ini adalah hubbul jamal (cinta kepada Zat Yang Maha Indah) atau Allah SWT. Sedang tafakur adalah penonjolan terhadap penggunaan daya pikir untuk membaca gejala-gejala alam yang diciptakan Allah.

Bagi orang yang beriman kedua-duanya harus dilaksanakan secara serempak. Sebagaimana firman Allah :
Alladzina yadz kurunallaha qiyamam wa qu’uudaw wa’alla junuubuhim wayatafakkaruuna fi khalqis samawati wal ardil. Rabbana maa kholaqta haadzaa baathilaa. Subhaanaka faqinaa’adzaaban naar.

Artinya : órang-orang yang mengingat Allah sambil berdiridanduduk dan dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi”. Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha suciEngkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka”. (Al-Qur’an, Surat Ali Imran: 191).

Dari ayat ini dapat kita ambil kesimpulan, bahwa zikir itu adalah mengingat Allah. Arti mengingat disini tentu saja tidak mengingat suatu peristiwa, akan tetepi mengingat dengan keyakinan akan kebenran Tuhan dengan segala sifat-Nya.
Sayid Syahid Hasan Al Banaa pernah mengungkapannya secara tegas: “Semua apa saja yang mendekatkan diri kepada Tuhan dan semua ingatan yang menjadikan diri kita dekat kepada Tuhan adalah zikir”.

1 Komentar:

Pada 25 Februari 2008 pukul 23.02 , Anonymous Anonim mengatakan...

artikelnya bagus n bisa dipakai dunia n akhirat....thanks

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda


arie koleksi