Koleksi arieArie KoleksiPhotobucket
Selamat Tinggal..... Kenangan yang terindah.....kini hanyalah hayalan belaka.......
SELAMAT DATANG DI BLOG ARIE FIRMANSYAH

Kamis, 16 Desember 2010

Saudaraku, kita sekarang berada di bulan Muharram awal tahun baru hijriyah. Berdasarkanbeberapa hadits ditemukan anjuran Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam kepada ummat Islam agar melaksanakan puasa di tanggal sepuluh bulan Muharram. Tanggal sepuluh bulan Muharram biasa disebut Yaum ’Aasyuura Tanggal sepuluh bulan Muharram biasa disebut Yaum ’Aasyuura (Hari kesepuluh bulan Muharram).



Suatu ketika Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam mendapati kaum Yahudi sedang berpuasa pada hari ’Asyuura. Lalu beliau bertanya mengapa mereka berpuasa pada hari itu. Merekapun menjelaskan bahwa hal itu untuk memperingati hari dimana Allah telah menolong Nabi Musa bersama kaumnya dari kejaran Fir’aun dan balatentaranya. Bahkan pada hari itu pula Allah telah menenggelamkan Fir’aun sebagai akibat kezalimannya terhadap Bani Israil. Mendengar penjelasan itu maka Nabi shollallahu ’alaih wa sallam-pun menyatakan bahwa ummat Islam jauh lebih berhak daripada kaum Yahudi dalam mensyukuri pertolongan Allah kepada Nabi Musa. Maka beliau-pun menganjurkan kaum muslimin agar berpuasa pada hari ’Asyuura.

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدِمَ الْمَدِينَةَ فَوَجَدَ
الْيَهُودَ صِيَامًا يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا هَذَا الْيَوْمُ الَّذِي تَصُومُونَهُ
فَقَالُوا هَذَا يَوْمٌ عَظِيمٌ أَنْجَى اللَّهُ فِيهِ مُوسَى وَقَوْمَهُ
وَغَرَّقَ فِرْعَوْنَ وَقَوْمَهُ فَصَامَهُ مُوسَى شُكْرًا
فَنَحْنُ نَصُومُهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَنَحْنُ أَحَقُّ وَأَوْلَى بِمُوسَى مِنْكُمْ فَصَامَهُ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ

Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam tiba di Madinah mendapati kaum Yahudi berpuasa pada hari ‘Asyuura. Maka Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Hari apakah ini sehingga kalian berpuasa padanya?” Mereka (kaum Yahudi) menjawab: ”Ini adalah hari agung dimana Allah menyelamatkan Musa dan kaumnya serta menenggelamkan Fir’aun beserta kaumnya, lalu Musa berpuasa pada hari itu sebagai ungkapan syukur sehingga kamipun berpuasa.” Maka Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: ”Kami (kaum Muslimin) lebih berhak atas Musa daripada kalian (kaum Yahudi). Maka Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam-pun berpuasa dan menyuruh (kaum muslimin) berpuasa.” (HR Muslim)



Bahkan dalam hadits lainnya Nabi shollallahu ’alaih wa sallam digambarkan sebagai sangat mengutamakan puasa pada hari ke sepuluh bulan Muharram tersebut. Sahabat Ibnu Abbas meriwayatkan kesaksiannya sebagai berikut:



سَمِعَ ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا وَسُئِلَ عَنْ صِيَامِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ
فَقَالَ مَا عَلِمْتُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
صَامَ يَوْمًا يَطْلُبُ فَضْلَهُ عَلَى الْأَيَّامِ إِلَّا هَذَا الْيَوْمَ
وَلَا شَهْرًا إِلَّا هَذَا الشَّهْرَ يَعْنِي رَمَضَانَ


Ibnu Abbas berkata: “Aku tidak tahu Nabi shollallahu ’alaih wa sallam memperhatikan puasa satu hari yang lebih diutamakannya atas yang lainnya selain hari ini (Hari ’Asyuura) dan bulan ini, maksudnya bulan Ramadhan.” (HR Bukhary dan Muslim)



Lalu apakah fadhillah (keutamaan) berpuasa pada hari ’Asyuura ini? Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam berdoa kepada Allah agar semoga barangsiapa yang berpuasa ’Asyuura Allah ampuni dosanya selama satu tahun yang telah berlalu.



وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ


Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: ”Puasa hari ‘Asyuura, saya memohon kepada Allah agar menjadikannya sebagai penebus (dosa) satu tahun sebelumnya.” (HR Muslim)



Berarti puasa Muharram sangatlah bermanfaat bagi siapapun yang sadar bahwa dirinya tidak luput dari dosa dan kesalahan. Tentulah setiap orang bertaqwa gemar memperoleh ampunan Allah. Sebab demikianlah Allah sediakan bagi orang-orang bertaqwa, yaitu ampunan dan surga seluas langit dan bumi.

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ
عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
”Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS Ali Imran ayat 133)



Untuk tahun ini jika tanggal satu Muharram 1431 Hijriyyah jatuh pada hari Jum’at 18 Desember 2009, berarti hari ’Asyuura insya Allah bertepatan dengan hari Ahad tanggal 27 Desember 2009. Semoga Allah kuatkan, izinkan dan berkahi kita semua untuk melaksanakan puasa ’Asyuura tahun ini. Amin ya Rabb.



Namun demikian perlu selalu diingat bahwa betapapun anjuran Nabi shollallahu ’alaih wa sallam akan keutamaan puasa ’Asyuura hukumnya tetap sunnah artinya tidak wajib dikerjakan. Itulah sebabnya kita juga dapati adanya hadits dimana Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menyerahkan kepada kita apakah ingin berpuasa atau tidak pada hari ’Asyuura tersebut. Wallahu a’lam bish-showwaab.

أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا حَدَّثَهُ أَنَّهُ سَمِعَ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ فِي يَوْمِ عَاشُورَاءَ
إِنَّ هَذَا يَوْمٌ كَانَ يَصُومُهُ أَهْلُ الْجَاهِلِيَّةِ
فَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يَصُومَهُ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يَتْرُكَهُ فَلْيَتْرُكْهُ
وَكَانَ عَبْدُ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ لَا يَصُومُهُ إِلَّا أَنْ يُوَافِقَ صِيَامَهُ
Abdullah bin Umar mendengar Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda mengenai hari ‘Asyuura: “Ini merupakan hari dimana kaum jahiliyyah biasa berpuasa. Maka barangsiapa yang suka silahkan ia berpuasa. Dan barangsiapa yang ingin meninggalkannya, maka tinggalkanlah.” Dan Abdullah tidak berpuasa padanya kecuali bertepatan Nabi shollallahu ’alaih wa sallam berpuasa padanya. (HR Muslim)

read more

Kamis, 10 Desember 2009

MERABA MURKA ALLAH S.W.T




Renungan Ayat
“ Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama (orang yang berilmu)” (QS. Fathir:28)

“ Celakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela,” (QS. Al-Humazah; 1)

Prolog
Kalau saya berantem ama isteri pasti dengan jelas bisa melihat bentuk kemarahan di wajahnya. Bisa jadi beberapa jam nggak bertegur sapa, dan saya tahu pasti sang istri marah karena terlihat jelas dalam sikapnya yang mungkin aja ngebanting apa aja. Begitu pula kalau ortu lagi marah sama kita, kalaupun tidak terlihat ada kemarahan di wajah mereka, minimal dah nggak ada lagi uang jajan besok hari.
Dengan jelas kita bisa melihat bentuk kemarahan siapa saja di sekeliling, yang mungkin saja ada perbuatan atau ucapan kita yang tidak berkenan di hati mereka.

Apa Ada Petir Menyambar!!!
Nah, gimana kita bisa menebak kalau yang marah itu Gusti Allah???? Apa tiba-tiba datang petir nyambar kita?? Apa tiba-tiba datang angin topan ngerusak rumah kita?
Bisa jadi kita merasakan bahwa selama ini kita baik-baik saja, keluarga adem ayem, anak-anak sukses, pekerjaan, lumayan nggak kekurangan apa-apa. Tapi! Gimana Tapi! Gimana kalau ternyata kehidupan yang “baik-baik” saja itu ternyata Allah justeru “Ngambek”!! alias Murka…Naudzubillah min dzalik
Ataupun begini, kita banyak masalah, hutang disana sini, rumah tangga dalam kategori “gawat”, pekerjaan nggak karuan dan segala kesulitan lainnya. Namun ternyata justeru Allah tidak marah, bahkan Dia memberi latihan atau istilah kerennya “Cobaan” sebagai sarana latihan karena akan diberi kehidupan baik dan bagus nantinya.
Jadi kesimpulannya kita tidak akan bisa merasakan atau bahkan tidak akan pernah mengetahui apakah Allah itu marah atau nggak ama kita???
Karena masalahnya kita sekarang mau buat baik ataupun dosa sekalipun, kayaknya langit sama saja tuh??? Artinya bagaimana kita tahu kalau Allah itu marah ama kita??
Atau Allah tuh suka en demen ama kita??? Padahal sering kali kita suka berceloteh….
Hanya Allah lah yang tahu,
untuk menjustifikasi kepada orang lain bahwa tindakannya benar???
Kalau iya Allah membenarkan tindakan kita kalau nggak???
Gimana cara mengetahuinya kalau Allah setuju atau tidak dengan tindakan atau ucapan kita???

Gimana Ngeliat Ngambeknya Allah!!!
Jawabanya bermacam-macam dan banyak lagi, tapi yang pasti orang yang suka baca Al-Qur’an, orang yang giat mencari ilmu agama, orang yang suka mengkaji sekaligus buka-buka terjemah Qur’an, atau yang sedang belajar bahasa Arab dan dikit-demi dikit buka kitab-kitab hadist misalnya, itulah yang akan tahu marah atau tidaknya Allah.
Kok bisa gitu....???
Coba saja kita telusuri, ketika seseorang buka-buka tafsir misalnya, atau lebih mudah lagi. Kalau kita baca terjemah Qur’an terus sambil menghayati dan merenung apa yang dibaca, ketika tiba-tiba sampai pada ayat yang berbunyi:

"Jika kamu bersyukur maka Aku akan menambah (nikmat) itu kepadamu. Dan jika kamu ingkar, maka sungguh siksa Ku amat pedih." (QS. Ibrahim: 7)

Nah, mulailah hati kita berbicara dengan jujur, apakah kita bersyukur atau tidak? Hati tidak akan pernah bohong, dan jika selama ini kita tidak pernah bersyukur, alias selalu merasa kurang karena selalu melihat diatas, apa yang kita peroleh selama ini dianggap hasil keringat sendiri. Jarang memberi kepada anak yatim, orang miskin, janda dan lainnya. Maka disitulah kita tahu bahwa selama ini Allah marah kepada kita. Dan tinggal menanti saja saat-saat hukuman Allah kepada kita.

Atau ketika kita sampai pada ayat:

“ Celakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela,” (QS. Al-Humazah:1)

Tiba-tiba kita tersadar, selama ini kita banyak mencela, bahkan mencela orang Islam yang seagama dengan kita. Bisa jadi kita mencela dalam “koridor” agama, wah kasihan sekali banyak orang Islam kagak bener ibadahnya.” Banyak yang nggak bener akidahnya…dan banyak lagi. Nggak terasa kita mencela meskipun di Comment FB, meskipun di Wall FB. Sampai nggak sadar mana nasihat atau pengecam???
Padahal jelas sekali baginda Nabi Saw pernah wanti-wanti agar menghindarkan diri mengecam sesama muslim seburuk apapun yang dilakukannya:

“Mencela seorang muslim itu perbuatan fasiq sedangkan memeranginya adalah perbuatan kufur.” (HR.Bukhari dan Muslim)

Coba kita bayangkan!! mencela sesama muslim itu oleh baginda Nabi dikategorikan fasiq. Apa itu fasiq? Sering melakukan dosa . Kalau begitu orang yang mencela ataupun apapun bentuknya yang mengarah pada celaan orang nya justeru berdosa??
Jadi apa gunanya mencela ibadah atau usil apa yang dilakukan orang lain, sepertinya menasehati padahal tenyata hanya kecaman. Sambil teriak lagi, diketahui orang banyak lagi, tapi kagak sadar bahwa dia juga justeru dosa???... Capek dech.
Atau gini kalau ada ayat atau hadist tentang keburukan suatu perbuatan, langsung dikomentari kepada orang lain….Wah gimana yah orang yang begini begitu….wah gimana yah kalau si anu atau si dia itu…dan sumpah serapah lainnya Padahal jelas sekali ada hadist yang menyatakan:

”Berbahagialah orang yang sibuk memperhatikan aib dirinya sendiri daripada sibuk memperhatikan aib orang lain” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Nah orang yang sering belajar Islam, kakinya sibuk menjelajahi masjid-masjid untuk belajar akan tahu apa yang harus diperbuat. Dalam hadist disebutkan Berbahagialah…jadi kebalikan dari hadist itu atau istilah kerennya Mafhum Mukhalafah, Yang orang celaka alias bakalan datang murka Allah kalau mulut terus bicara nggak karuan, walaupun yang dibicarakan dianggapnya bagian dari agama. Atau nulis dengan kata-kata yang menyakitkan perasaan orang lain.

Once More….!!!!

Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah maka Allah jadikan baginya jalan keluar (dari setiap permasalahannya) . Dan Dia(Allah) akan memberi rizki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. “(QS. At- Tholaq: 2 -3 )

Mulailah akal dan hati menjerit ketika orang yang rajin membaca Qur’an sambil serius membuka terjemahannya sampai pada ayat diatas… … oh Gusti….selama ini saya nge doa minta ini-itu ternyata ana kurang atau bahkan nggak takwa. Makanya gue sulit rezeki, jodoh kagak datang-datang, kerjaan gitu-gitu aja. Tapi takwa itu gimana caranya yah mulailah ia giat mencari atau belajar agama……setiap majelis ilmu minimal dekat rumah di datanginya.

Ketika dia rajin Ngaji Hadist tiba-tiba ada sebuah hadist:

Kenalilah Allah di waktu senggang (bahagia) niscaya Dia akan mengenalmu di waktu susah

Ohhh… pantesan gue sulit melulu…lagi seneng lupa deh ama Allah

Jadi Apa Kesimpulanya Donk!!!
Masih banyak ayat atau hadist yang bisa menjadi bayangan bagi kita untuk mengetahui apa Allah marah pada kita atau tidak!! Karena kemarahan Allah itu tentu saja tidak akan tampak. Jangan sampai kita mengetahuinya belakangan!! Dimana sudah tidak dapat lagi mengoreksi kesalahan kita.
Jadi kesimpulannya apa!!
Ternyata orang yang belajar Ilmu Islam, orang yang giat mencari ilmu, orang yang tidak lelah mencari ilmu agama itulah yang akan tahu, akan merasakan, atau meraba marah atau tidaknya Allah

Lah wong saya banyak shalat kok?? Saya udeh banyak zikir kok?

Emang betul keduanya sarana mendekatkan diri pada Allah, tapi coba kita tanya pada hati kita, apa dengan amalan semacam itu kita bisa melihat “kemarahan” Allah.
Maka tidak salah kiranya kalau Allah memuji orang yang giat mencari ilmu agama, giat mendatangi majelis taklim, giat baca- baca buku Islam:

“ Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama (orang yang berilmu)” (QS. Fathir:28)

Bukankah karena ketakutan ini seseorang akan menjaga “perasaan” Allah agar Dia tidak marah???

Yuk Kita Berdoa

Ya Allah, janganlah KAU siksa kami karena lupa atau bersalah. Ya Allah, janganlah KAU bebankan pada kami beban yang berat sebagaimana telah KAU bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Allah janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kamj, dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami dalam mengalahkan orang-orang kafir." (QS. Al-Baqarah: 286).

Semoga bermanfaat
DARI : KANG Ackmanz





read more

Rabu, 25 November 2009

Hadis sahih riwayat Muslim

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِاللهِ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم
مَا مِن صَاحِبِ مَالٍ لا يُؤَدِّى زَكَاتَهُ اِلا تَحَوَّلَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
شُجَاعًا أَقْرَعَ يَتْبَعُ صَاحِبَهُ حَيْثُمَا ذَهَبَ وَهُوَ يَفِرُّمِنْهُ
وَيُقَالَ هذَا مَالُكَ الَّذِى كُنْتَ تَبْخَلُ بِهِ فَإِذَارَأىَ
أَنَّهُ لا بُدَّمِنْهُ اَدْخَلَ يَدَهُ فِى فِيْهِ
فَجَعَلَ يَقْضَمُهَا لَمَا يَقْضَمُ الْفَحْلُ
Dari Jabir bin Abdillah r.a. katanya
Rasulullah s.a.w. bersabda :
"Setiap orang yang mempunyai kekayaan dan tidak membayar zakatnya
nanti di hari kiamat kekayaannya menjadi seekor ular besar
kekayaannya menjadi seekor ular besar yang berbisa
Ular tadi mengikut orang empunya kekayaan itu kemana dia pergi
sedang orang itu melarikan diri daripadanya.
Lalu dikatakan kepadanya :
Inilah hartamu yang kamu sangat bakhil (mengeluarkan zakat)
Setelah orang itu mengetahui bahawa dia tidak dapat melarikan dirinya
lalu dimasukkan tangannya ke dalam mulut ular itu.
Digigit orang itu seperti unta jantan yang menggigit."
Hadis sahih riwayat Muslim


read more

100 HIMPUNAN AMALAN-AMALAN SUNAT DARI HADIS SAHIH




100 Established Authentic Sunan!

1. Tidur di Wudhu Nabi, sallallahu 'alayhi wa salam kepada al-Baraa `bin' Aazib, radiallahu 'anh, Jika Anda pergi ke tempat tidur Anda, kemudian melakukan wudhu` (wudhu) seperti yang Anda akan melakukannya untuk berdoa, lalu berbaring di Anda benar "[Muttafaqun 'alaihi, No 6.311.]

2. Membaca Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas sebelum tidur: Dari 'Aishah radiallahu' anha, Rasulullah, sallallahu 'alayhi wa salam yang digunakan untuk membaca "qul huwallahu ahad", "qul a'oothu birrabilfalaq" dan "qul a'oothu birrabinnaas "setiap malam ketika ia pergi tidur, kemudian mengusap wajahnya dan apa pun yang ia dapat dari tubuhnya, dimulai dengan kepala dan wajah, dan apa wajah dia dari tubuhnya, tiga kali". [Al-Bukhari: 5.017]

3. Melakukan takbir dan tasbeeh ketika akan tidur: 'Ali, radiallahu' anh meriwayatkan bahwa Rasulullah, sallallahu 'alayhi wa salam berkata ketika Fatimah meminta seorang pelayan, "Bagaimana kalau aku tidak membawa Anda dengan yang lebih baik bagimu daripada hamba?
3. Melakukan takbir dan tasbeeh ketika akan tidur: 'Ali, radiallahu' anh meriwayatkan bahwa Rasulullah, sallallahu 'alayhi wa salam berkata ketika Fatimah meminta seorang pelayan, "Bagaimana kalau aku tidak membawa Anda dengan yang lebih baik bagimu daripada hamba? Jika Anda pergi ke kasur, atau istirahat untuk tidur, lalu katakan Allahu Akbar tiga puluh empat kali, dan berkata subhan Allah tiga puluh tiga kali, dan berkata alhamdulilah tiga puluh tiga kali, karena mereka adalah lebih baik bagimu daripada memiliki seorang hamba "[ disepakati: 6.318 & 6.915]

4. Berdoa ketika terbangun dari tidur: 'Ubadah bin as-Saamit, radiallahu' anh menceritakan bahwa Nabi, sallallahu 'alayhi wa salam berkata: "Setiap orang terbangun di malam hari dan berkata: Laa ilaha illa Allah, shareeka laa wahdatu lah, lahul-mulku walahul hamd, wa huwa 'ala kulli syay `di Qadeer, alhamdulilah itu-subhaan Allah, wallahu akbar, wa laa hawla wa laa quwata illa billah, lalu berkata, Allahumma aghfirli atau dipanggil Allah, ia akan dijawab, dan jika ia berwudu dan berdoa, doanya akan diterima "[Al-Bukhari 6.313]

5. Berdoa sekali terjaga dengan doa berikut: Alhamdulilah alathee ahyaanaa Ba'da maa amatana, wa ilayhin-nushoor (Segala puji bagi Allah yang memberikan kita kehidupan setelah kematian, dan kepada-Nya kami akan ressurected) [Al-Bukhari, 6.312, dari Huthayfah bin al-Yamaan, radiallahu 'anh]

6. Bilas air dan mengendus dalam satu pergi: 'Abdullah bin Zaid, radiallahu' anh meriwayatkan bahwa Rasulullah, sallallahu 'alayhi wa salam berkata: "Bilas air di mulut Anda, dan mengendusnya dengan satu tangan (dalam satu pergi" [Muslim : 555]

7. Wudhu sebelum Mandi: 'Aishah, radiallahu' anha menceritakan bahwa Nabi Allah, sallallahu 'alayhi wa salam: "Dulu, jika dia ingin mencuci dari janaabah (lengkap kenajisan), mulai dengan mencuci tangannya, kemudian akan melakukan wudhu sebagai ia akan untuk salah, maka ia akan memasukkan jarinya ke dalam air, dan akan menyentuh akar-akar rambut dengan itu, maka akan menuangkan (air) di atas kepalanya dengan telapak tangannya, dan kemudian akan biarkan air menutupi seluruh tubuhnya "[ Al-Bukhari: 248]

8. Tashahhud setelah wudhu: 'Umar bin al-Khattab, radiallahu' anh berkata: Wahai Rasulullah, sallallahu 'alayhi wa salam berkata: "Tidak seorang pun dari kamu menyempurnakan wudhu-Nya, lalu berkata: Ashhadu al-Laa ilaha illa Allah, wa anna Muhammadan 'abduhu warasooluh, kecuali bahwa delapan gerbang surga terbuka untuknya, dan untuk Dia adalah memasukkan dari manapun ia mau "[Muslim: 553]

9. Menjadi ekonomis dengan air: Anas radiallahu 'anh berkata: "Nabi, sallallahu' alayhi wa salam yang digunakan untuk mencuci dengan saa '* untuk lima amdaad, dan akan melakukan wudhu dengan Mudd" [Muttafaqun' alaihi: 201 & 737] ( *): Suatu saa 'setara dengan empat mudds. Sebuah Mudd adalah segelintir menggunakan dua tangan tertangkup, dari ukuran rata-rata laki-laki

10. Dua rakaat shalat setelah wudhu: Rasulullah, sallallahu 'alayhi wa salam berkata: "Barang siapa yang berwudu seperti itu melakukan saya, lalu salat dua rakaat tanpa perhatian lain di pikirannya, semua dosa-dosa masa lalunya akan diampuni. "[Muttafaqun 'alaihi: 159 & 539]

11. Mengulang kata-kata dari Adzan setelah mu'adhdhin kemudian berdoa bagi Nabi: Hal ini diceritakan pada otoritas 'Abdullah bin' Amr bahwa ia mendengar Nabi berkata: "Bila Anda mendengar mu'adhdhin (penelpon untuk berdoa) membuat yang adhaan, kemudian mengatakan apa yang ia katakan, dan kemudian berdoa untuk saya, untuk siapa pun yang berdoa untukku sekali, maka Allah akan melakukannya untuknya sepuluh kali. "[Muslim: 849] * NB Yang dua akan dilakukan setelah azan adalah:
'Ya Allah, Pemilik panggilan yang sempurna ini dan Pemilik doa ini harus dilaksanakan, berikan kepada Muhammad al-waseelah dan al-fadeelah dan mengirim dia atas panggung memuji yang telah Engkau janjikan kepadanya. Sesungguhnya, Anda tidak pernah gagal dalam janji Anda. "

12. Sering menggunakan siwaak (gigi tetap): Adalah diriwayatkan berdasarkan otoritas Abu Hurairah bahwa Nabi berkata: "Kalau bukan karena menyebabkan kesulitan untuk kaumku, aku akan memerintahkan penggunaan siwaak di setiap doa" [Muttafaqun 'alaihi: 887 / 589] Persis seperti itu adalah dari Sunnah untuk menggunakan siwaak ketika terbangun, di wudu `(ritual wudhu), ketika bau mulut berubah, ketika hendak membaca Al-Quran dan ketika memasuki salah satu rumah .

13. Pergi ke Masjid awal: Hal ini diriwayatkan atas otoritas Abu Hurairah bahwa Nabi berkata: "Apakah orang-orang untuk mengetahui [pahala] pergi ke masjid lebih awal, mereka akan berlomba untuk itu ..." [Muttafaqun 'alaihi 981/615 ]

14. Berjalan ke masjid: Ini adalah riwayat berdasarkan otoritas Abu Hurairah bahwa Nabi berkata: "Apakah aku akan mengarahkan Anda kepada bahwa dengan apa yang Allah menghapus [masyarakat] dosa-dosa dan mengangkat mereka di peringkat?" Orang-orang menjawab, "Ya, O wahai Rasulullah. "Dia berkata:" Pertunjukan yang berwudu meskipun secara menyeluruh rintangan, sering berjalan ke masjid, dan menunggu doa dari satu ke berikutnya, dan ini adalah Ribat [1] untuk Anda. "[Muslim: 587] [1] Ribat: Penjaga garis depan kaum muslim, pahala yang sangat besar. Jadi dalam konteks ini, Nabi mengatakan bahwa pahala untuk hal-hal ini sangat besar.

15. Pergi ke doa dengan martabat dan ketenangan: Ini adalah riwayat berdasarkan otoritas Abu Hurairah bahwa Nabi berkata: "Ketika Iqama diucapkan untuk berdoa, tidak pergi ke itu berjalan namun pergi berjalan dengan [ketenangan dan] ketenangan. Namun banyak berdoa [doa] Anda berada di waktu untuk, dan make up apa pun yang Anda lewatkan. "[Setuju Setelah: 1359-908]

16. Membuat Du'a 'saat memasuki dan meninggalkan masjid: Hal ini diceritakan otoritas Abu Humaid al-Saa'idee dan Abu Usayd bahwa Nabi berkata: "Ketika ada di antara kamu memasuki masjid, ia harus mengatakan,' Ya Allah , membuka pintu-pintu rahmat-Mu untukku, 'اللهم افتح لي أبواب رحمتك dan ketika dia pergi, dia harus berkata,' Ya Allah, aku meminta Anda dari kemurahan Anda. اللهم إني أسألك من فضلك ' "[Muslim: 1952]

17. Berdoa di belakang sebuah sutra [penghalang]: Ini adalah riwayat atas kuasa Musa bin Thalhah pada otoritas ayahnya yang berkata: Nabi berkata: "Jika ada di antara kalian tempat sesuatu di depannya, [paling tidak] sama [dalam tinggi] ke bagian belakang pelana, ia harus berdoa tanpa peduli siapa yang lewat [di depannya] di sisi lain itu. "[Muslim: 1111] Catatan: Sebuah sutrah bisa apa saja seseorang menempatkan di depan dirinya sendiri, sementara ia berdoa, seperti dinding, atau tongkat panjang, dan such.The belakang pelana kira-kira dua pertiga dari satu hasta tingginya [sehingga harus sutrah setidaknya sama panjangnya].

18. Duduk di al-iq'aa 'antara dua sujud: Ini adalah riwayat pada otoritas Abu Zubair bahwa ia mendengar Tawus berkata: Kami bertanya kepada Ibnu' Abbas tentang al-iq'aa '[1]. Dia berkata: "Ini Sunnah." Kami berkata kepadanya: "Kami merasa sulit atas kaki." Ibnu Abbas berkata: "Ini adalah sunnah Nabi Anda." [Muslim: 1198] [1] Al-iq 'aa' adalah untuk menopang kedua kaki dan duduk di tumit. Hal ini dilakukan ketika duduk antara dua ayat (sujud).

19. Duduk di tawarruk [1] posisinya di tashahhud kedua: Hal ini diceritakan otoritas Abu Humaid al-Sa'di yang mengatakan: "Ketika Nabi duduk di rakaat terakhir ia akan mendorong kaki kirinya ke depan, prop mengangkat kaki kanan, dan duduk di pantat. "[Al-Bukhari: 828] [1] Al-tawarruk adalah dengan mengistirahatkan tubuh, sambil duduk, di paha kiri; meletakkan kaki kiri di bawah kaki kanan, sementara mengatur kaki kanan tegak; dan mendukung tubuh dengan memegang lutut kiri dengan tangan kiri.

20. Membuat banyak permohonan sebelum mengakhiri doa dengan "as-salamu 'alaikum wa-Rahmatullah': Ini adalah riwayat pada otoritas 'Abd-Allah ibn' Umar yang berkata:" Kami biasa ketika kami bersama Rasulullah ... dia berkata , "Kalau begitu biarlah ia bebas memilih doa apa pun mengesankan dia dan berdoa dengan itu. '" [Al-Bukhari: 835]

21. Pertunjukan Sunan dan non reguler salat wajib (rawaatib): Hal ini diceritakan otoritas Umm Habeeba bahwa ia berkata: "Aku mendengar Rasulullah mengatakan" Tidak ada hamba muslim yang shalat dua belas unit selain doa sukarela wajib yang kepada Allah setiap hari, kecuali bahwa Allah membangun untuknya sebuah rumah di surga ' "[Muslim: 835] Mereka adalah: dua sebelum fajar (subuh) doa-doa; empat sebelum Zuhur (siang) doa-doa dan dua setelahnya; dua setelah maghrib (malam) doa dan dua setelah ishaa `(malam) doa.

22. Doa di pagi hari (Salaat al-Duhaa): Adalah diriwayatkan atas otoritas Abu Dzar bahwa Nabi bersabda, "Setiap pagi amal adalah karena untuk setiap salah satu sendi: setiap tasbeeh (yaitu mengatakan subhanallah) adalah sedekah; setiap tahmeed (yaitu mengatakan al-hamdu-lillah) adalah amal; setiap tahleel (yaitu mengatakan laa ilaaha illallah) adalah sedekah, setiap takbir (yaitu mengucapkan Allahu Akbar) adalah sedekah; setiap tindakan memerintahkan kebaikan adalah sedekah dan melarang setiap tindakan jahat adalah amal; dan melakukan dua unit doa dalam mencukupi waktu sebelum tengah hari semua itu. "[Muslim: 1671]

23. Doa Malam (Qiyam al-Layl): Adalah diriwayatkan berdasarkan otoritas Abu Hurairah (ra dengan dia) bahwa Rasulullah ditanya apa doa terbaik adalah setelah yang wajib. Dia berkata: "doa terbaik setelah salat wajib adalah doa di tengah malam." [Muslim: 2756]

24. The Witir ( 'aneh') Doa: Ini adalah riwayat pada otoritas Ibn 'Umar bahwa Nabi berkata: "Buatlah doa Anda di malam terakhir ganjil" [Muslim: 998-1.755]

25. Berdoa di sepatu ketika murni: Anas bin Maalik pernah ditanya, "Apakah Nabi berdoa di sepatu? Dia berkata, "Ya." [Al-Bukhari: 386]

26. Berdoa di Masjid Al-Qubaa `: Ini adalah riwayat pada otoritas dari Ibnu 'Umar bahwa Nabi sering pergi ke Qubaa` berkuda dan dan dengan berjalan kaki. Ibnu Numayr * menambahkan: 'Ubaydullaah diriwayatkan kepada kami pada otoritas Naafi', "Dan dia berdoa dua unit doa di sana" [Muttafaqun 'alaihi: 1194-3390]

27. Sukarela melakukan doa di salah satu rumah: Ini adalah riwayat pada otoritas Jaabir bahwa ia mengatakan Rasulullah berkata: "Jika salah satu dari kalian yang telah selesai salat di masjid, hendaklah ia membuat sebagian dari doa-doanya untuk rumahnya, seperti Allah akan menjadikan kebaikan di rumahnya dari doa. "[Muslim: 1822]

28. Doa untuk bimbingan ilahi (Istikhaara): Hal ini diceritakan pada otoritas Jaabir bin 'Abd-Allah, bahwa dia berkata Rasulullah digunakan untuk mengajar kita istikhaara seperti ia digunakan untuk mengajar kita sebuah bab dari Al-Qur'an "[Bukhari: 1162]

29. Duduk di daerah doa setelah shalat subuh (fajar) sampai matahari terbit: Ini adalah riwayat pada otoritas Jaabir bin Samra bahwa ia berkata Nabi biasa duduk di daerah doanya ketika ia berdoa fajar sampai matahari telah naik dengan baik [Muslim: 1526]

30. Mandi pada hari Jumuah: Itu diceritakan pada otoritas dari Ibnu 'Umar bahwa ia berkata Rasulullah berkata: "Jika seorang dari kalian datang ke Jumuah, hendaklah ia mandi." [Muttafaqun' alaihi: 1951 & 977]

31. Akan dini untuk Jumuah doa: Ini adalah riwayat berdasarkan otoritas Abu Hurairah bahwa ia mengatakan bahwa Rasulullah saw bersabda: "Ketika Jumat tiba, di setiap pintu masjid terdapat malaikat yang menuliskan yang pertama datang ke masjid. Orang yang datang lebih awal adalah seperti yang mengorbankan seekor unta, maka mereka yang datang sesudah dia adalah seperti orang yang mengorbankan seekor sapi, maka satu yang mengorbankan domba jantan yang bertanduk, kemudian orang yang mengorbankan seekor ayam, kemudian seperti orang yang menawarkan telur. Lalu ketika Imam duduk mereka menutup buku-buku mereka dan datang untuk mendengarkan khotbah. "[Muttafaqun 'alaihi: 929 & 1964]

32. Mencari jam doa memiliki salah satu menjawab pada hari Jumuah: Itu diceritakan pada otoritas Abu Hurairah bahwa hari Jumuah disebutkan dan Rasulullah berkata: "Pada hari ini ada waktu ketika tidak ada muslim berdiri dan berdoa, meminta Allah untuk sesuatu, tetapi Allah akan memberikan padanya "- dan ia memberi isyarat dengan tangan untuk menunjukkan betapa singkat waktu itu. [Muttafaqun 'alaihi: 935 & 1969]

33. Pergi ke shalat Ied oleh satu jalan dan kembali oleh orang lain: Ini adalah riwayat pada otoritas Jaabir bahwa ia berkata: "Rasulullah pada hari Ied berbeda digunakan untuk jalan-jalan" [Al-Bukhari: 986]

34. Pemakaman doa (janaaza): Adalah diriwayatkan berdasarkan otoritas Abu Hurairah yang mengatakan bahwa Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa yang menghadiri pemakaman sampai doa ditawarkan memiliki qiraat, dan siapa pun mengikuti sampai ia dikuburkan akan memiliki dua qiraats . "Itu bertanya:" Apa dua qiraats? "Dia berkata," Seperti dua gunung. "[Muslim 2189]

35. Mengunjungi kuburan: Ini adalah riwayat pada otoritas Buraydah yang mengatakan bahwa Rasulullah saw bersabda: "Aku dulu melarang kamu dari mengunjungi makam, jadi mengunjungi mereka sekarang ..." [Muslim 2260]

36. Pra-sahur (suhoor): Ini adalah riwayat berdasarkan otoritas Anas yang mengatakan bahwa Rasulullah berkata: "Apakah pra-sahur. Sesungguhnya pada pra-sahur adalah berkat "[Muttafaqun 'alaihi: 2549 & 1923]

37. Mempercepat pemecahan cepat ketika matahari telah menetapkan: Ini adalah riwayat pada otoritas Sahal bin Saad yang mengatakan bahwa Rasulullah saw bersabda: "Orang-orang akan terus baik-baik saja selama mereka menyegerakan untuk berbuka puasa . "[Muttafaqun 'alaihi: 2554 & 1957]

38. Berdiri untuk salat malam bulan Ramadan: Ini adalah riwayat berdasarkan otoritas Abu Hurairah yang mengatakan bahwa Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa watches dalam doa malam di bulan Ramadan dengan iman dan harapan, akan diampuni semua tindakan yang salah sebelumnya." [ disepakati: 1779 & 37]

39. Tinggal di `itikaaf selama sepuluh hari terakhir Ramadhan: Ini adalah otoritas diceritakan Ibnu Umar yang berkata: Rasulullah digunakan untuk berlatih Itikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. [Bukhari: 2025]

40. Puasa selama enam hari di bulan Syawal: Adalah diriwayatkan berdasarkan otoritas Abu Ayub Al-Anshari yang mengatakan bahwa Rasulullah saw bersabda: "Dia yang melihat puasa di bulan Ramadan kemudian ia mengikutinya dengan enam hari bulan Syawal, hal ini sama dengan puasa dari seluruh kehidupan. "[Bukhari: 2758]

41. Mengamati puasa selama tiga hari setiap bulan: Hal ini diceritakan otoritas Abu Hurairah (ra dengan dia) yang berkata: Teman saya (Rasulullah) mengarahkan saya untuk mengamati puasa selama tiga hari dalam setiap bulan, untuk melakukan dua Rak `ah (opsional) salat Duha di pagi hari dan melaksanakan shalat Witir sebelum tidur. [Muttafaqun 'alaihi: 1672 & 1178]

42. Mengamati berpuasa pada hari Arafah: Ini adalah otoritas diceritakan Abu Qatadah yang mengatakan bahwa Rasulullah saw bersabda: "Puasa pada hari Arafah adalah kafarat selama dua tahun, tahun sebelumnya dan tahun setelah itu . "[Muslim: 3.746]

43. Mengamati berpuasa pada hari Ashurah: Ini adalah otoritas diceritakan Abu Qatadah yang mengatakan bahwa Rasulullah saw bersabda: "Puasa hari 'Ashurah adalah kafarat untuk tahun sebelumnya." [Muslim: 3.746]

44. Menunjuk seorang pemimpin ketika bepergian: Ini adalah riwayat berdasarkan otoritas Abu Sa'id dan Abu Hurairah yang berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: "Ketika tiga orang bepergian bersama-sama, mereka harus membuat satu dari mereka pemimpin mereka." [Abu Dawud: 2608]

45. Mengatakan "Allahu Akbar" (Allah Maha Besar), ketika mendaki dan mengatakan 'Subhaanallah' (Kemuliaan bagi Allah) ketika turun: Ini adalah riwayat pada otoritas Jaabir yang berkata: "Kami sering berkata Allahu Akbar ketika kita naik dan kami berkata subhanallah ketika turun "[Bukhari 2994]

46. Doa untuk persinggahan: Ini adalah riwayat pada otoritas binti Khawlah Hakeem yang berkata: Saya mendengar Rasulullah bersabda: "Barangsiapa berhenti di suatu tempat dan berkata, 'Aku berlindung dalam firman Allah yang sempurna dari kejahatan apa yang Dia menciptakan , 'tidak akan membahayakan dirinya sampai dia menetapkan bahwa persinggahan off dari-Nya. "[Muslim: 6.878]

47. Menghentikan pertama di masjid ketika kembali dari sebuah perjalanan: Ini adalah riwayat pada otoritas Kaab bin Maalik yang mengatakan bahwa Nabi digunakan untuk berhenti dulu di masjid dan berdoa di sana ketika ia kembali dari suatu perjalanan. [Muttafaqun 'alaihi: 443 & 1659]

48. Doa pada mengenakan pakaian baru: Ini adalah riwayat berdasarkan otoritas Abu Saeed al-Khudree yang mengatakan bahwa ketika Rasulullah digunakan untuk memakai pakaian baru, ia akan menamainya dengan nama baik qamees (baju) atau 'Imamah (sorban) kemudian berkata: "Ya Allah bagi Anda adalah pujian! Anda berpakaian saya itu dan saya meminta Anda untuk baik dan untuk apa itu dibuat untuk. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kejahatannya dan kejahatan apa yang telah diciptakan untuk "[Abu Dawud: 4.020]

49. Mulai mengenakan sepatu dengan hak: Hal ini diceritakan otoritas Abu Hurairah yang mengatakan bahwa ketika Rasulullah berkata: "Jika salah satu dari kalian memakai sepatu, hendaklah ia mulai dengan benar. Dan ketika ia mengambilnya dari, hendaklah ia mulai dengan kiri. Dan biarkan dia menempatkan mereka berdua pada atau biarkan ia membawa mereka pergi berdua. "[Muttafaqun 'alaihi: 5.495 & 5.855]

50. Mengucapkan 'bismillah' pada awal makan: Ini adalah riwayat berdasarkan otoritas Abu Salamah aku berada di kamar Rasulullah dan tanganku terbang di sekitar piring. Maka ia berkata kepadaku: "Hai anak muda, menyebut nama Allah, makan dengan benar dan makan apa yang terdekat di tempat Anda." [Muttafaqun 'alaihi: 5.376 & 5.269]

51. Memuji Allah setelah makan dan minum: Hal ini diriwayatkan atas otoritas dari Anas bin Maalik yang mengatakan Rasulullah berkata: "Sesungguhnya Allah senang dengan budak yang memakan makanan kemudian memuji-Nya atau minuman untuk minum dan kemudian memuji Dia untuk itu. "[Muslim 6932]

52. Duduk ketika minum: Hal ini diceritakan pada otoritas Anas yang mengatakan Nabi melarang seorang lelaki minum sambil berdiri. [Muslim 5275]

53. Mencuci mulut setelah mengkonsumsi susu: Ini adalah riwayat pada otoritas 'Abbas bahwa Rasulullah minum susu kemudian berkumur. Dia berkata: "Ini mengandung lemak." [Muttafaqun 'alaihi 5.609 & 798]

54. Tidak mengkritik makanan: Hal ini diceritakan pada otoritas Abu Hurairah bahwa ia berkata Rasulullah tidak pernah mengkritik makanan. Jika ia menyukainya, ia makan dan jika ia tidak menyukai itu, ia meninggalkannya. [Muttafaqun 'alaihi 5.380 & 5.409]

55. Makan dengan tiga jari: Adalah diriwayatkan berdasarkan otoritas Kaab bin Maalik bahwa Rasulullah digunakan untuk makan dengan tiga jari dan menjilati mengusap tangannya sebelum itu. [Muslim 5297]

56. Minum air Zamzam dan menggunakannya sebagai obat: Hal ini diceritakan otoritas Abu Dzar bahwa ia mengatakan Rasulullah saw bersabda tentang air zamzam: "Ini adalah diberkati dan makanan yang memelihara" al-Tayaalisee menambahkan, "Dan obat untuk penyakit. "[Muslim 6359]

57. Makan di Ied al-Fitri sebelum pergi ke daerah doa: Ini adalah riwayat berdasarkan otoritas Anas bin Maalik bahwa ia mengatakan Rasulullah tidak melanjutkan pada hari al-Fitr sampai dia sudah makan beberapa kurma. Dan dalam riwayat lain: Ia digunakan untuk makan ganjil. [Al-Bukhari: 953]

58. Sering membaca Quran: Ini adalah riwayat pada otoritas Amaama Abu al-Baahileewho berkata: Aku mendengar Rasulullah berkata: "Baca Al-Quran, karena akan datang pada hari kiamat sebagai syafaat bagi para penggemar." [ Muslim: 1874]

59. Mempercantik satu suara dalam membaca Al-Quran: Ini adalah riwayat berdasarkan otoritas Abu Hurairah bahwa ia mendengar Rasulullah berkata: "Allah tidak mendengarkan seorang nabi seperti Dia mendengarkan seorang nabi yang Membaca Al-Qur'an dalam nada keras dan menyenangkan. "[Muttafaqun 'alaihi: 5.024 & 1847]

60. Selalu mengingat Allah: Ini adalah riwayat pada otoritas 'Aa `ishah bahwa dia berkata Rasulullah akan mengingat Allah setiap saat. [Muslim: 826]

61. Kemuliaan: Hal ini diceritakan otoritas Juwayriyya bahwa Rasulullah meninggalkan perusahaan suatu pagi ketika ia berdoa doa fajar dan dia di dalam masjid. Kemudian ia kembali setelah matahari sudah terbit sementara ia masih duduk, dan berkata: "Apakah kamu sudah seperti ini sejak aku meninggalkanmu?" Dia berkata, "Ya." Nabi berkata, "Aku telah mengatakan empat ucapan-ucapan setelah Anda tiga kali bahwa mereka harus ditimbang dengan apa yang Anda katakan sejak siang hari, mereka akan lebih besar daripada mereka: "Bagaimana Allah sempurna dan aku memuji Dia dengan jumlah ciptaan-Nya dan kesenangan-Nya, dan oleh berat takhta-Nya, dan tinta kata-kata-Nya . ' "[Muslim: 2726]

62. Menanggapi kepada orang yang bersin: Ini adalah riwayat berdasarkan otoritas Abu Hurairah bahwa Nabi berkata: "Ketika salah satu dari kalian bersin, hendaklah ia mengatakan, al-hamdu-lillah ( 'Segala puji bagi Allah'). Dan membiarkan saudara atau sahabat berkata kepadanya, yarhamukallah ( 'Semoga Allah memberi rahmat kepada Anda'), dan jika dia berkata, yarhamukallah, hendaklah ia mengatakan, yahdikumullahu wa yuslihu baalakum ( 'Semoga Allah membimbing Anda dan luruskan urusan'). "[Al-Bukhari: 6.224]

63. Berdoa bagi orang sakit: Hal ini diceritakan pada otoritas dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah masuk pada seorang pria yang sedang berkunjung, dan berkata: "laa ba` s tuhoor di shaa `Allah ( 'Tidak ada salahnya, pemurnian insya Allah ') "[Al-Bukhari: 5.662]

64. Menempatkan satu tangan pada daerah yang menyakitkan dan doa: Ini adalah riwayat pada otoritas 'Utsman bin al-'Aas abee bahwa dia mengeluh tentang beberapa rasa sakit kepada Rasulullah bahwa ia menemukan di dalam tubuhnya sejak menjadi muslim. Ia berkata kepadanya: "Letakkan tanganmu pada bagian tubuh Anda yang sakit dan berkata: bismillah tiga kali dan kemudian mengatakan tujuh kali: a'oodhu billahi wa` qudratihi min ajidu wa sharri maa uhadhir. "[Muslim: 5.737]

65. Permohonan ketika mendengar ayam jantan berkokok dan mencari perlindungan Allah mendengar keledai meringkik: Ini adalah riwayat berdasarkan otoritas Abu Hurairah bahwa Nabi berkata: "Bila kalian mendengar kokok ayam jantan meminta rahmat dari Allah sebagaimana telah melihat seorang malaikat dan ketika Anda mendengar keledai meringkik berlindung kepada Allah dari setan seperti yang telah melihat setan. "[Muttafaqun 'alaihi: 6920 - 3303]

66. Doa pada saat curah hujan: Ini adalah riwayat pada otoritas 'Aa `ishah bahwa ketika Rasulullah melihat hujan ia akan berkata:" Ya Allah sayyiban naafi'an. (Ya Allah membuat hujan cloudl yang menguntungkan). "[Al-Bukhari: 1032]

67. Mengingat Allah ketika masuk ke dalam rumah: Hal ini diceritakan pada otoritas Jaabir bin 'Abd Allah bahwa ia berkata: Aku mendengar Rasulullah berkata: "Ketika seorang pria memasuki rumahnya dan mengingat Allah - Yang Mulia dan Majestic - dengan memasuki dan makan, setan berkata, 'Tidak ada tempat untuk tidur dan tidak makan malam untuk kalian. "Dan ketika manusia masuk dan tidak mengingat Allah dengan pintu masuk, setan berkata,' Kamu telah menemukan tempat untuk tidur." Jika ia tidak mengingat Allah ketika makan, dia berkata, 'Anda telah menemukan tempat untuk tidur dan makan malam.' "[Muslim: 5.362]

68. Mengingat Allah dalam pertemuan: Ini adalah riwayat berdasarkan otoritas Abu Hurairah bahwa ketika Nabi berkata: "Orang tidak duduk dalam sebuah pertemuan yang tidak mengingat Allah atau mengirim berkat atas nabi mereka, kecuali bahwa ada kesedihan terhadap mereka. Jika Allah menghendaki Dia akan mengazab mereka, dan jika Dia menghendaki Dia wil mengampuni mereka. "[Al-Tirmidzi: 3.380]

69. Doa untuk masuk ke dalam WC: Ini adalah riwayat berdasarkan otoritas Anas bin Maalik bahwa ia berkata: Ketika Nabi akan masuk di mana dia menjawab panggilan alam, ia akan berkata: "Allahumma innee a'oodhu bika min al-khubthi wal-khabaa `engan (Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari setan laki-laki dan perempuan)." [Muttafaqun 'alaihi: 6.322-831]

70. Doa untuk angin kencang: Ini adalah riwayat pada otoritas 'Aa `ishah bahwa Nabi akan mengatakan ketika itu menjadi sangat berangin:" Allahumma innee sebagai `aluka khayra maa khayrahaa wa khayra maa feehaa wa wa ursilat bihi a'oodhu bika min sharrihaa sharri wa maa feehaa wa maa sharri BIH ursilat (Ya Allah aku meminta yang baik dan kebaikan apa saja yang ada di dalamnya dan ada gunanya dikirim oleh itu, dan aku berlindung kepada-Mu dari kejahatannya dan kejahatan apa pun di dalamnya dan setiap kejahatan terkirim oleh itu). "[Muslim 2085]

71. Berdoa bagi umat Islam tanpa kehadiran mereka: Ini adalah riwayat berdasarkan otoritas Abu Dardaa `bahwa ia mendengar Rasulullah berkata:" Barangsiapa yang berdoa untuk saudaranya tanpa kehadirannya, malaikat yang ditunjuk untuk dia berkata, 'Ameen dan bagi Anda sesuatu yang mirip . ' "[Muslim 6928]

72. Doa untuk bencana: Ini adalah riwayat pada otoritas Ummu Salamah bahwa dia berkata: Aku mendengar Rasulullah berkata: "Tidak ada Muslim yang dipukul dengan sebuah bencana dan mengatakan apa yang Allah perintahkan, innaa lillahi wa innaa ilayhi raaji'oon. Allahumma `jurnee biaya museebatee lee akhlif wa khayran minhaa (Untuk Allah milik kita, dan kepada-Nya kita kembali. Ya Allah ku pahala musibah dan beri aku sesuatu yang lebih baik daripada itu) kecuali Allah akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik." [Muslim 2126]

73. Menyebarkan salam Islam: Hal ini diriwayatkan atas otoritas al-Baraa `bin 'Aazib bahwa ia berkata: Nabi memerintahkan kami dengan tujuh hal [dan pada akhir mereka] dia memerintahkan kami untuk mengunjungi orang sakit ... dan menyebarkan salam Islam. [Muttafaqun 'alaihi: 5388 - 5175]

74. Mencari pengetahuan: Adalah diriwayatkan berdasarkan otoritas Abu Hurairah bahwa ia berkata: Rasulullah saw bersabda: "Barang siapa mencari jalan tapak pengetahuan tentang hal itu, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga" [Muslim: 6.853]

75. Meminta izin untuk masuk tiga kali: Ini adalah riwayat pada otoritas Abu Musa al-Asy'ari bahwa Rasulullah saw bersabda: "Meminta izin itu tiga kali. Jika Anda diberi izin maka Anda bisa, jika tidak kembali. "[Muttafaqun 'alaihi: 6245 - 5633]

76. Meletakkan mengunyah sepotong manis seperti kurma di mulut bayi yang baru lahir (Tahneek): Adalah diriwayatkan atas otoritas Abu Musa al-Asy'ari bahwa ia berkata: Seorang anak laki-laki lahir dari saya dan saya membawanya ke Nabi. Ia menamainya Ibrahim dan tidak tahneek kepadanya dengan tanggal dan berdoa untuk berkat-Nya. [Muttafaqun 'alaihi: 5467 - 5615]

77. Pesta kurban ( 'aqeeqah) untuk bayi yang baru lahir: Ini adalah riwayat pada otoritas' Aa `ishah bahwa ia berkata: Rasulullah memerintahkan kami untuk mengorbankan seekor domba untuk bayi perempuan dan dua ekor domba untuk bayi laki-laki." [ ahmad: 25.764]

78. Mengekspos bagian tubuh untuk turun hujan: Ini adalah otoritas diceritakan dari Anas bahwa ia berkata: Beberapa hujan jatuh pada kita, sementara dengan Rasulullah. Jadi Rasulullah melepas beberapa pakaiannya sampai yang tertutup oleh hujan. Kami berkata: Wahai Rasulullah! Mengapa Anda lakukan itu? Dia berkata: "Karena itu baru datang dari Tuhannya." [Muslim: 2083]

79. Mengunjungi orang sakit: Hal ini diceritakan pada otoritas Thawbaan, yang membebaskan budak dari Rasulullah, bahwa Rasulullah bersabda: "Barangsiapa mengunjungi orang sakit terus berada di khurqa surga." Dikatakan, " Wahai Rasulullah! Apa khurqa surga? "Dia berkata:" Ini panen. "[Muslim 6554]

80. Tersenyum: Ini adalah riwayat berdasarkan otoritas Abu Dzar bahwa ia berkata: Rasulullah saw berkata kepadaku: "Jangan pernah meremehkan apa pun dari perbuatan baik bahkan jika Anda bertemu saudaramu dengan wajah yang tersenyum." [Muslim 6690]

81. Mengunjungi satu sama lain demi Allah: Ini adalah riwayat berdasarkan otoritas Abu Hurairah bahwa Nabi berkata: "Seorang pria mengunjungi saudara nya di kota lain dan Allah menunjuk seorang malaikat untuk menjaganya dalam perjalanan. Ketika ia datang kepadanya, malaikat itu berkata, 'Di mana kau? "Dia berkata," Aku akan seorang saudara saya di kota ini. "Dia berkata," Apakah Anda mempunyai beberapa properti dengan dia bahwa anda ingin memeriksa on? "Dia bilang, 'Tidak, hanya bahwa aku sangat mencintainya demi Allah Yang Maha Kuasa." Dia berkata,' Aku adalah utusan Allah kepada Anda untuk memberitahu Anda bahwa Allah mencintaimu seperti kau mencintai pria ini untuk-Nya sake. ' "[Muslim6549]

82. Annoucing satu cinta untuk satu kakak: Ini adalah riwayat pada otoritas al-Miqdaam bin Ma'deekarab bahwa Nabi berkata: "Jika salah seorang dari kalian mencintai saudaranya, hendaklah ia memberitahukan bahwa ia mencintai dia." [Ahmad 16.303]

83. Menekan menguap: Ini adalah riwayat berdasarkan otoritas Abu Hurairah bahwa ia berkata: Rasulullah saw bersabda: "Menguap adalah dari Setan. Jika salah satu dari kalian menguap hendaklah ia menahan sebanyak mungkin, seperti ketika salah satu dari kalian pergi ahhh, setan tertawa. "[Muttafaqun 'alaihi: 3289 - 7490]

84. Manfaat dari keraguan dan berpikir baik tentang orang lain: Ini adalah riwayat berdasarkan otoritas Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw bersabda: "Waspadalah terhadap kecurigaan, kecurigaan Sesungguhnya yang paling tdk benar bicara." [Muttafaqun 'alaihi: 6067 - 6536]

85. Membantu satu keluarga dengan pekerjaan rumah tangga: Ini adalah riwayat berdasarkan otoritas Abu Hurairah bahwa ia berkata: Aku bertanya 'Aa `ishah apa Rasulullah biasa melakukan di rumah. Dia berkata: "Dia digunakan untuk membantu dengan pekerjaan rumah tangga dan ketika tiba saatnya untuk berdoa ia akan pergi untuk berdoa." [Al-Bukhari: 676]

86. Pratices kenabian alam negara manusia (fitra): Adalah diriwayatkan berdasarkan otoritas Abu Hurairah bahwa ia berkata: Rasulullah saw bersabda: "manusia alam konstitusi adalah lima [atau lima hal yang dari konstitusi manusia alami]: sunat , mencukur bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak, menggunting kuku dan memendekkan kumis. "[Muttafaqun 'alaihi: 5889 - 597]

87. Merawat anak yatim: Ini adalah riwayat pada otoritas Sahal bin Saad bahwa Nabi berkata: "Aku dan pengasuh anak yatim seperti ini di surga." Dia menunjukkan dengan jarinya dan jari tengah. [Al-Bukhari: 6.005]

88. Menghindari kemarahan: Adalah diriwayatkan berdasarkan otoritas Abu Hurairah (ra dengan dia) bahwa seseorang berkata kepada Nabi: "Memberikan saran kepada saya." Dia berkata: "Jangan marah." Dia mengulanginya beberapa kali. Dia berkata: "Jangan marah." [Al-Bukhari: 6.116]

89. Menangis keluar dari takut kepada Allah: Ini adalah riwayat berdasarkan otoritas Abu Hurairah bahwa Nabi berkata: "Tujuh Allah akan naungan pada hari tidak akan ada naungan teduh tetapi Nya ... [dari mereka] ... seorang pria yang selalu mengingat Allah dalam kesendirian dan matanya dibanjiri dengan air mata. "[Muttafaqun 'alaihi: 1031 - 660]

90. Anumerta Chairty dari efek (Sadaqa jaariyya): Adalah diriwayatkan berdasarkan otoritas Abu Hurairah bahwa Rasulullah berkata: "Tindakan pria berhenti ketika ia mati kecuali tiga hal: amal yang terus-menerus, pengetahuan yang memberi manfaat atau anak saleh yang berdoa untuk dia. "[Muslim: 4.223]

91. Bangunan masjid: Ini adalah riwayat pada otoritas 'Utsman bin' Affaan bahwa ia berkata ketika ia mendengarkan pendapat orang-orang (yang tidak menguntungkan) ketika ia membangun kembali masjid dari Rasulullah: Kau tidak adil saya karena saya telah mendengar Rasulullah berkata: "Barang siapa yang membangun sebuah mesjid karena Allah Ta'ala, Allah akan membangun untuknya rumah di surga." Bukayr berkata: Saya kira dia berkata: "Ketika ia mencari keridhaan Allah . "[Muttafaqun 'alaihi: 450-553]

92. Fleksibilitas untuk membeli dan menjual: Ini adalah riwayat pada otoritas Jaabir bin 'Abd-Allah bahwa Rasulullah saw bersabda: "Semoga Allah kasihanilah orang yang akan mudah ketika ia menjual, membeli dan diperlukan." [Al -Bukhari: 2076]

93. Menghapus bahaya dari jalan: Ini adalah riwayat berdasarkan otoritas Abu Hurairah bahwa Rasulullah berkata: "Ketika seorang lelaki berjalan di jalan, menemukan dahan berduri di jalan setapak, meletakkannya di samping berkat Allah untuk itu, Dia akan mengampuni dia. "[Muslim: 4.940]


94.



96.

97.

98.

99.

100.


read more

DASYATNYA SEDEKAH (BAHASA INGGRIS)





Where lies the awesomeness of God servants who give charity? Narrated in a hadith narrated by Ahmad Turmudzi and, as follows:
When God Almighty created the earth, the earth trembled.
the earth trembled. And God was menciptkana mountain with the power that has been given to him, it grew silent earth. The angels marveled at the mountain of creation. Then they ask? "Ya Rabbi, is there anything in Thy creation stronger than on the mountain?"
God replied, "There, the iron" (We are knowledgeable that the rock can be drilled and flat when ravaged by a bulldozer or the like are made of iron).
The angels asked, "Ya Rabbi is there anything in Thy creation stronger than iron?" The Glory of God answered, "There, that fire" (iron, steel and even can become liquid, melt, and boil after burning embers fire).

The angel asked again, "Ya Rabbi is there anything in Thy creation stronger than fire?"
God Almighty said, "There, the water" (The fire burning sedahsyat any, shall be extinguished if sprayed by water).
"Ya Rabbi is there anything in Thy creation stronger than water?" Back said the malaikta.


Allah the Most High and Perfect replied, "There, the wind" (Water in the oceanic area will immediately lifted, rolled, and was transformed into a powerful giant waves, tersimbah and hit the reef, or tossed ships and boats sailing center , no other because of the enormity of wind power. The wind turned out to have a very powerful force). Finally, the angels asked again, "God is there anything in Thy creation is more than all that?"

Mahagagah God and His greatness Mahadahsyat replied, "There, the charity Children of Adam who took alms with his right hand while his left hand does not know."
That is, one of the most powerful, strongest, and most powerful are those who give alms, but still able to control himself, so that the charity was doing a clean, honest, and sincere with no element of showing off or the desire to know other people.

This is the picture that God gave to us how a slave who was a powerful force is the servant of the charity, but still in a state of sincerity. Because of our basic instinct is always longing for praise, respect, appreciation, gratitude, and so on. We were always wanting to show off all that is in us or all of what we can do. Especially if that is in us or what we are doing it a kindness.

Therefore, not surprising, a servant who is willing to give charity to people who have great power. Indeed he will not be defeated by a wide variety of low taste, which is missed praise and appreciation.

Moreover, the magnitude of a servant who willingly give alms? On one day come to a cleric of two people who claim to akhwat just returned from home in the area of Central Java. Both were later told of an extraordinary incident that happened when he returned home with an inter-city bus a few days earlier. In the midst of a host bus trip disaster hit, colliding violently. All the passengers suffered serious injury. Even the passengers who sat in the exchange-chair nearby died instantly with a blood-soaked. Of all the passengers are only two people who survived, not even the slightest injury. They were, yes that's two akhwat. Both narrate the incident to the sobbing with gratitude.

Why are they destined God saved no less a what? According to them, there are two practices that do both at the time, namely when they had to leave first and give alms for the trip was always reciting dhikr. Friend, not our doubt, that this is part of fadhilah (virtue) charity. God must reduce response times while desperately needed a way never unexpected.

Allaah is the Most Gracious Substances and Merciful to all His servants. Even those of us who in almost every breathed the breath is always rebel against his commands in almost every movement we forbidden practices reflected Him, yet He still shed His grace no immeasurable.

Everything we do deeds, good deeds or bad deeds, it will terpulang to us. Likewise, if we are talking about the property that now is in our grasp and often make us negligent and inattentive. By Allah, all this comes from the Giver of God and Rich Rizki. Entrusted to us is nothing that we can be charitable and charity with all the sincerity of simply because of God. Then surely we will get a reward from him, either when in this world as well as his face later.

From the second concrete experience or quote the hadith akhwat as described above, with the full belief we can grasp the promised proof of Allah and His Messenger, that the slightest wherewithal property sincerely, He will look just how powerful a response from him.

This is perhaps why the Prophet called upon his companions who were preparing to go into battle Tabuk, to issue infaq and alms. Especially at that Allah revealed verses of charity to the Prophet Muhammad, "Parable (maintenance incurred by) the people who spend their wealth in Allah's way is seupa with a seed that grows seven ears, in every grain; hundred grains of Allah multiply (reward) for whom He will. And God's infinite (His grace), the Knower, "was his word (Surat Al-Baqarah [2]: 261).

Prophet's call was met immediately by Abdurrahman bin Auf by submitting four thousand dirhams and said, "Yes, Messenger of Allah. Treasure mine is only eight thousand dirhams. Four thousand dirhams I stand for myself and my family, while the four thousand dirhams longer I leave it in the way of Allah. "

"God bless what you stand and what you give," replied the Prophet.
Then came another friend, Uthman ibn Affan. "Yes, Messenger of Allah. I will complete the equipment and clothing for those who do not have one, "he said.
As Ali ibn Abi Talib, when it only has four dirhams. He was soon a dirham menyedekahkan night, one dirham during the day, one dirham openly, and a dirham more discreetly.

Why are the friends was enthusiastic and spontaneous welcome the Prophet's call? This is nothing for sure will return a double as has been promised by God and His Messenger. The battlefield is the field of betting between life and death. Yet none of the friends who wanted to die a martyr on the battlefield, because they believe anything that happened would be a benefit them. Had it fallen in the hands of the enemy, heaven has been prepared Jannatu Na'im waiting servants of God who is always ready to fight jihad sabilillaah fii. Whereas if survivors can return to the family too, must be with a victory for Islam, the religion which haq!

So, what to do with the meeting's call for charity? Alms is repellent reinforcements, fertilising and multiplier reward rizki; a seed to grow seven ears, which in each grain was draped hundred grains. That is, God will reward Rich, to seven hundred times. Mashallah!

My friend, how powerful issued alms in God's way along with a sincere heart, to the point that God himself made the comparison, as written in a hadith narrated by Anas Ibn Malik, as proposed at the beginning of this article .***(QUOTES FROM THIS BLOG http://amalansedekah.blogspot.com)


read more

DASYATNYA SEDEKAH (BAHASA INDONESIA)




DASYATNYA SEDEKAH

Dimanakah letak kedahsyatan hamba-hamba Allah yang bersedekah? Dikisahkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Turmudzi dan Ahmad, sebagai berikut :
Tatkala Allah SWT menciptakan bumi, maka bumi pun bergetar.
maka bumi pun bergetar. Lalu Allah pun menciptkana gunung dengan kekuatan yang telah diberikan kepadanya, ternyata bumi pun terdiam. Para malaikat terheran-heran akan penciptaan gunung tersebut. Kemudian mereka bertanya? “Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada gunung?”
Allah menjawab, “Ada, yaitu besi” (Kita mafhum bahwa gunung batu pun bisa menjadi rata ketika dibor dan diluluhlantakkan oleh buldozer atau sejenisnya yang terbuat dari besi).
Para malaikat pun kembali bertanya, “Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada besi?” Allah yang Mahasuci menjawab, “Ada, yaitu api” (Besi, bahkan baja bisa menjadi cair, lumer, dan mendidih setelah dibakar bara api).

Bertanya kembali para malaikat, “Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada api?”
Allah yang Mahaagung menjawab, “Ada, yaitu air” (Api membara sedahsyat apapun, niscaya akan padam jika disiram oleh air).
“Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari air?” Kembali bertanya para malaikta.


Allah yang Mahatinggi dan Mahasempurna menjawab, “Ada, yaitu angin” (Air di samudera luas akan serta merta terangkat, bergulung-gulung, dan menjelma menjadi gelombang raksasa yang dahsyat, tersimbah dan menghempas karang, atau mengombang-ambingkan kapal dan perahu yang tengah berlayar, tiada lain karena dahsyatnya kekuatan angin. Angin ternyata memiliki kekuatan yang teramat dahsyat). Akhirnya para malaikat pun bertanya lagi, “Ya Allah adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih dari semua itu?”

Allah yang Mahagagah dan Mahadahsyat kehebatan-Nya menjawab, “Ada, yaitu amal anak Adam yang mengeluarkan sedekah dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya tidak mengetahuinya.”
Artinya, orang yang paling hebat, paling kuat, dan paling dahsyat adalah orang yang bersedekah tetapi tetap mampu menguasai dirinya, sehingga sedekah yang dilakukannya bersih, tulus, dan ikhlas tanpa ada unsur pamer ataupun keinginan untuk diketahui orang lain.

Inilah gambaran yang Allah berikan kepada kita bagaimana seorang hamba yang ternyata mempunyai kekuatan dahsyat adalah hamba yang bersedekah, tetapi tetap dalam kondisi ikhlas. Karena naluri dasar kita sebenarnya selalu rindu akan pujian, penghormatan, penghargaan, ucapan terima kasih, dan sebagainya. Kita pun selalu tergelitik untuk memamerkan segala apa yang ada pada diri kita ataupun segala apa yang bisa kita lakukan. Apalagi kalau yang ada pada diri kita atau yang tengah kita lakukan itu berupa kebaikan.

Karenanya, tidak usah heran, seorang hamba yang bersedekah dengan ikhlas adalah orang-orang yang mempunyai kekuatan dahsyat. Sungguh ia tidak akan kalah oleh aneka macam selera rendah, yaitu rindu pujian dan penghargaan.

Apalagi kedahsyatan seorang hamba yang bersedekah dengan ikhlas? Pada suatu hari datang kepada seorang ulama dua orang akhwat yang mengaku baru kembali dari kampung halamannya di kawasan Jawa Tengah. Keduanya kemudian bercerita mengenai sebuah kejadian luar biasa yang dialaminya ketika pulang kampung dengan naik bis antar kota beberapa hari sebelumnya. Di tengah perjalanan bis yang ditumpanginya terkena musibah, bertabrakan dengan dahsyatnya. Seluruh penumpang mengalami luka berat. Bahkan para penumpang yang duduk di kurs-kursi di dekatnya meninggal seketika dengan bersimbah darah. Dari seluruh penumpang tersebut hanya dua orang yang selamat, bahkan tidak terluka sedikit pun. Mereka itu, ya kedua akhwat itulah. Keduanya mengisahkan kejadian tersebut dengan menangis tersedu-sedu penuh syukur.

Mengapa mereka ditakdirkan Allah selamat tidak kurang suatu apa? Menurut pengakuan keduanya, ada dua amalan yang dikerjakan keduanya ketika itu, yakni ketika hendak berangkat mereka sempat bersedekah terlebih dahulu dan selama dalam perjalanan selalu melafazkan zikir. Sahabat, tidaklah kita ragukan lagi, bahwa inilah sebagian dari fadhilah (keutamaan) bersedekah. Allah pasti menurunkan balasannya disaat-saat sangat dibutuhkan dengan jalan yang tidak pernah disangka-sangka.

Allah Azza wa Jalla adalah Zat yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang kepada semua hamba-Nya. Bahkan kepada kita yang pada hampir setiap desah nafas selalu membangkang terhadap perintah-Nya pada hampir setiap gerak-gerik kita tercermin amalan yang dilarang-Nya, toh Dia tetap saja mengucurkan rahmat-Nya yang tiada terkira.

Segala amalan yang kita perbuat, amal baik ataupun amal buruk, semuanya akan terpulang kepada kita. Demikian juga jika kita berbicara soal harta yang kini ada dalam genggaman kita dan kerapkali membuat kita lalai dan alpa. Demi Allah, semua ini datangnya dari Allah yang Maha Pemberi Rizki dan Mahakaya. Dititipkan-Nya kepada kita tiada lain supaya kita bisa beramal dan bersedekah dengan sepenuh ke-ikhlas-an semata-mata karena Allah. Kemudian pastilah kita akan mendapatkan balasan pahala dari pada-Nya, baik ketika di dunia ini maupun saat menghadap-Nya kelak.

Dari pengalaman kongkrit kedua akhwat ataupun kutipan hadits seperti diuraikan di atas, dengan penuh kayakinan kita dapat menangkap bukti yang dijanjikan Allah SWT dan Rasul-Nya, bahwa sekecil apapun harta yang disedekahkan dengan ikhlas, niscaya akan tampak betapa dahsyat balasan dari-Nya.

Inilah barangkali kenapa Rasulullah menyerukan kepada para sahabatnya yang tengah bersiap pergi menuju medan perang Tabuk, agar mengeluarkan infaq dan sedekah. Apalagi pada saat itu Allah menurunkan ayat tentang sedekah kepada Rasulullah SAW, “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah seupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir; seratus biji Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui,” demikian firman-Nya (QS. Al-Baqarah [2] : 261).

Seruan Rasulullah itu disambut seketika oleh Abdurrahman bin Auf dengan menyerahkan empat ribu dirham seraya berkata, “Ya, Rasulullah. Harta milikku hanya delapan ribu dirham. Empat ribu dirham aku tahan untuk diri dan keluargaku, sedangkan empat ribu dirham lagi aku serahkan di jalan Allah.”

“Allah memberkahi apa yang engkau tahan dan apa yang engkau berikan,” jawab Rasulullah.
Kemudian datang sahabat lainnya, Usman bin Affan. “Ya, Rasulullah. Saya akan melengkapi peralatan dan pakaian bagi mereka yang belum mempunyainya,” ujarnya.
Adapun Ali bin Abi Thalib ketika itu hanya memiliki empat dirham. Ia pun segera menyedekahkan satu dirham waktu malam, satu dirham saat siang hari, satu dirham secara terang-terangan, dan satu dirham lagi secara diam-diam.

Mengapa para sahabat begitu antusias dan spontan menyambut seruan Rasulullah tersebut? Ini tiada lain karena yakin akan balasan yang berlipat ganda sebagaimana telah dijanjikan Allah dan Rasul-Nya. Medan perang adalah medan pertaruhan antara hidup dan mati. Kendati begitu para sahabat tidak ada yang mendambakan mati syahid di medan perang, karena mereka yakin apapun yang terjadi pasti akan sangat menguntungkan mereka. Sekiranya gugur di tangan musuh, surga Jannatu na’im telah siap menanti para hamba Allah yang selalu siap berjihad fii sabilillaah. Sedangkan andaikata selamat dapat kembali kepada keluarga pun, pastilah dengan membawa kemenangan bagi Islam, agama yang haq!

Lalu, apa kaitannya dengan memenuhi seruan untuk bersedekah? Sedekah adalah penolak bala, penyubur pahala dan pelipat ganda rizki; sebutir benih menumbuhkan tujuh bulir, yang pada tiap-tiap bulir itu terjurai seratus biji. Artinya, Allah yang Mahakaya akan membalasnya hingga tujuh ratus kali lipat. Masya Allah!

Sahabat, betapa dahsyatnya sedekah yang dikeluarkan di jalan Allah yang disertai dengan hati ikhlas, sampai-sampai Allah sendiri membuat perbandingan, sebagaimana tersurat dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik, seperti yang dikemukakan di awal tulisan ini.(kutipan ini dari blognya http://amalansedekah.blogspot.com )


read more

SEDEKAH DALAM ISLAM



KONSEP SEDEKAH DALAM ISLAM

Apakah konsep sedekah dalam Islam?

Sedekah adalah satu pemberian ikhlas sama ada benda itu sesuatu yang kita sayang atau tidak. Asas penting yang perlu ada adalah keikhlasan. Maknanya kita tidak mengharapkan sebarang pembalasan apabila
sebarang pembalasan apabila bersedekah. Sedekah lebih menjurus kepada barang seperti makanan dan pakaian yang boleh dimanfaatkan oleh orang lain.

Wakaf pula ialah pembelian barangan untuk kegunaan masjid, surau, rumah anak yatim atau sebagainya. Contohnya, kita membeli kipas angin, penghawa dingin, tikar atau al-Quran untuk digunakan oleh masyarakat umum di premis tersebut. Saranan bersedekah ini dijelaskan oleh Allah menerusi firman-Nya, “ Kalau kamu zahirkan sedekah itu, maka itu adalah baik. Dan kalau pula kamu sembunyikan sedekah itu serta kamu berikan kepada orang fakir miskin, maka itu adalah baik bagi kamu; dan Allah akan hapuskan daripada kamu sebahagian daripada kesalahanmu. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu lakukan.”
(al-Baqarah: 271)


read more


arie koleksi