Koleksi arieArie KoleksiPhotobucket
Selamat Tinggal..... Kenangan yang terindah.....kini hanyalah hayalan belaka.......
SELAMAT DATANG DI BLOG ARIE FIRMANSYAH

Kamis, 10 Desember 2009

MERABA MURKA ALLAH S.W.T




Renungan Ayat
“ Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama (orang yang berilmu)” (QS. Fathir:28)

“ Celakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela,” (QS. Al-Humazah; 1)

Prolog
Kalau saya berantem ama isteri pasti dengan jelas bisa melihat bentuk kemarahan di wajahnya. Bisa jadi beberapa jam nggak bertegur sapa, dan saya tahu pasti sang istri marah karena terlihat jelas dalam sikapnya yang mungkin aja ngebanting apa aja. Begitu pula kalau ortu lagi marah sama kita, kalaupun tidak terlihat ada kemarahan di wajah mereka, minimal dah nggak ada lagi uang jajan besok hari.
Dengan jelas kita bisa melihat bentuk kemarahan siapa saja di sekeliling, yang mungkin saja ada perbuatan atau ucapan kita yang tidak berkenan di hati mereka.

Apa Ada Petir Menyambar!!!
Nah, gimana kita bisa menebak kalau yang marah itu Gusti Allah???? Apa tiba-tiba datang petir nyambar kita?? Apa tiba-tiba datang angin topan ngerusak rumah kita?
Bisa jadi kita merasakan bahwa selama ini kita baik-baik saja, keluarga adem ayem, anak-anak sukses, pekerjaan, lumayan nggak kekurangan apa-apa. Tapi! Gimana Tapi! Gimana kalau ternyata kehidupan yang “baik-baik” saja itu ternyata Allah justeru “Ngambek”!! alias Murka…Naudzubillah min dzalik
Ataupun begini, kita banyak masalah, hutang disana sini, rumah tangga dalam kategori “gawat”, pekerjaan nggak karuan dan segala kesulitan lainnya. Namun ternyata justeru Allah tidak marah, bahkan Dia memberi latihan atau istilah kerennya “Cobaan” sebagai sarana latihan karena akan diberi kehidupan baik dan bagus nantinya.
Jadi kesimpulannya kita tidak akan bisa merasakan atau bahkan tidak akan pernah mengetahui apakah Allah itu marah atau nggak ama kita???
Karena masalahnya kita sekarang mau buat baik ataupun dosa sekalipun, kayaknya langit sama saja tuh??? Artinya bagaimana kita tahu kalau Allah itu marah ama kita??
Atau Allah tuh suka en demen ama kita??? Padahal sering kali kita suka berceloteh….
Hanya Allah lah yang tahu,
untuk menjustifikasi kepada orang lain bahwa tindakannya benar???
Kalau iya Allah membenarkan tindakan kita kalau nggak???
Gimana cara mengetahuinya kalau Allah setuju atau tidak dengan tindakan atau ucapan kita???

Gimana Ngeliat Ngambeknya Allah!!!
Jawabanya bermacam-macam dan banyak lagi, tapi yang pasti orang yang suka baca Al-Qur’an, orang yang giat mencari ilmu agama, orang yang suka mengkaji sekaligus buka-buka terjemah Qur’an, atau yang sedang belajar bahasa Arab dan dikit-demi dikit buka kitab-kitab hadist misalnya, itulah yang akan tahu marah atau tidaknya Allah.
Kok bisa gitu....???
Coba saja kita telusuri, ketika seseorang buka-buka tafsir misalnya, atau lebih mudah lagi. Kalau kita baca terjemah Qur’an terus sambil menghayati dan merenung apa yang dibaca, ketika tiba-tiba sampai pada ayat yang berbunyi:

"Jika kamu bersyukur maka Aku akan menambah (nikmat) itu kepadamu. Dan jika kamu ingkar, maka sungguh siksa Ku amat pedih." (QS. Ibrahim: 7)

Nah, mulailah hati kita berbicara dengan jujur, apakah kita bersyukur atau tidak? Hati tidak akan pernah bohong, dan jika selama ini kita tidak pernah bersyukur, alias selalu merasa kurang karena selalu melihat diatas, apa yang kita peroleh selama ini dianggap hasil keringat sendiri. Jarang memberi kepada anak yatim, orang miskin, janda dan lainnya. Maka disitulah kita tahu bahwa selama ini Allah marah kepada kita. Dan tinggal menanti saja saat-saat hukuman Allah kepada kita.

Atau ketika kita sampai pada ayat:

“ Celakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela,” (QS. Al-Humazah:1)

Tiba-tiba kita tersadar, selama ini kita banyak mencela, bahkan mencela orang Islam yang seagama dengan kita. Bisa jadi kita mencela dalam “koridor” agama, wah kasihan sekali banyak orang Islam kagak bener ibadahnya.” Banyak yang nggak bener akidahnya…dan banyak lagi. Nggak terasa kita mencela meskipun di Comment FB, meskipun di Wall FB. Sampai nggak sadar mana nasihat atau pengecam???
Padahal jelas sekali baginda Nabi Saw pernah wanti-wanti agar menghindarkan diri mengecam sesama muslim seburuk apapun yang dilakukannya:

“Mencela seorang muslim itu perbuatan fasiq sedangkan memeranginya adalah perbuatan kufur.” (HR.Bukhari dan Muslim)

Coba kita bayangkan!! mencela sesama muslim itu oleh baginda Nabi dikategorikan fasiq. Apa itu fasiq? Sering melakukan dosa . Kalau begitu orang yang mencela ataupun apapun bentuknya yang mengarah pada celaan orang nya justeru berdosa??
Jadi apa gunanya mencela ibadah atau usil apa yang dilakukan orang lain, sepertinya menasehati padahal tenyata hanya kecaman. Sambil teriak lagi, diketahui orang banyak lagi, tapi kagak sadar bahwa dia juga justeru dosa???... Capek dech.
Atau gini kalau ada ayat atau hadist tentang keburukan suatu perbuatan, langsung dikomentari kepada orang lain….Wah gimana yah orang yang begini begitu….wah gimana yah kalau si anu atau si dia itu…dan sumpah serapah lainnya Padahal jelas sekali ada hadist yang menyatakan:

”Berbahagialah orang yang sibuk memperhatikan aib dirinya sendiri daripada sibuk memperhatikan aib orang lain” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Nah orang yang sering belajar Islam, kakinya sibuk menjelajahi masjid-masjid untuk belajar akan tahu apa yang harus diperbuat. Dalam hadist disebutkan Berbahagialah…jadi kebalikan dari hadist itu atau istilah kerennya Mafhum Mukhalafah, Yang orang celaka alias bakalan datang murka Allah kalau mulut terus bicara nggak karuan, walaupun yang dibicarakan dianggapnya bagian dari agama. Atau nulis dengan kata-kata yang menyakitkan perasaan orang lain.

Once More….!!!!

Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah maka Allah jadikan baginya jalan keluar (dari setiap permasalahannya) . Dan Dia(Allah) akan memberi rizki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. “(QS. At- Tholaq: 2 -3 )

Mulailah akal dan hati menjerit ketika orang yang rajin membaca Qur’an sambil serius membuka terjemahannya sampai pada ayat diatas… … oh Gusti….selama ini saya nge doa minta ini-itu ternyata ana kurang atau bahkan nggak takwa. Makanya gue sulit rezeki, jodoh kagak datang-datang, kerjaan gitu-gitu aja. Tapi takwa itu gimana caranya yah mulailah ia giat mencari atau belajar agama……setiap majelis ilmu minimal dekat rumah di datanginya.

Ketika dia rajin Ngaji Hadist tiba-tiba ada sebuah hadist:

Kenalilah Allah di waktu senggang (bahagia) niscaya Dia akan mengenalmu di waktu susah

Ohhh… pantesan gue sulit melulu…lagi seneng lupa deh ama Allah

Jadi Apa Kesimpulanya Donk!!!
Masih banyak ayat atau hadist yang bisa menjadi bayangan bagi kita untuk mengetahui apa Allah marah pada kita atau tidak!! Karena kemarahan Allah itu tentu saja tidak akan tampak. Jangan sampai kita mengetahuinya belakangan!! Dimana sudah tidak dapat lagi mengoreksi kesalahan kita.
Jadi kesimpulannya apa!!
Ternyata orang yang belajar Ilmu Islam, orang yang giat mencari ilmu, orang yang tidak lelah mencari ilmu agama itulah yang akan tahu, akan merasakan, atau meraba marah atau tidaknya Allah

Lah wong saya banyak shalat kok?? Saya udeh banyak zikir kok?

Emang betul keduanya sarana mendekatkan diri pada Allah, tapi coba kita tanya pada hati kita, apa dengan amalan semacam itu kita bisa melihat “kemarahan” Allah.
Maka tidak salah kiranya kalau Allah memuji orang yang giat mencari ilmu agama, giat mendatangi majelis taklim, giat baca- baca buku Islam:

“ Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama (orang yang berilmu)” (QS. Fathir:28)

Bukankah karena ketakutan ini seseorang akan menjaga “perasaan” Allah agar Dia tidak marah???

Yuk Kita Berdoa

Ya Allah, janganlah KAU siksa kami karena lupa atau bersalah. Ya Allah, janganlah KAU bebankan pada kami beban yang berat sebagaimana telah KAU bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Allah janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kamj, dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami dalam mengalahkan orang-orang kafir." (QS. Al-Baqarah: 286).

Semoga bermanfaat
DARI : KANG Ackmanz





read more


arie koleksi